LAPORAN PRODUKSI
TANAMAN BUAH
ACARA X
“Penanaman Bibit
Tanaman Buah Pilihan Dan Pemeliharaan”
Oleh :
NAMA
: Nico
Dwi Ardiyansah
NPM : E1J013079
Shift : Senin
pukul 14:00-16.00 wib
Dosen
:
Ir. Hermansyah, m.p.
Coas : Ervi Sumarni
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman sirsak memiliki nama spesies
Annona muricata linn., merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae,
keluarga Annonaceae, dan genus Annona. Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa
Belanda (Zuurzak) yang berarti kantong asam. Tanaman buah tropis ini
didatangkan ke Nusantara oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada abad
ke-19, Zuurzak bukan asli tanaman asli Eropa.
Sirsak merupakan tanaman tahunan
yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi
selama pertumbuhannya. Tanaman ini berasal dari daerah tropis di benua Amerika,
yaitu hutan Amazon (Amerika Selatan), Karibia, dan Amerika Tengah. Di tempat
asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi.
Sirsak merupakan salah satu buah
yang memiliki kandungan vitamin B dan C cukup tinggi, mempunyai rasa manis-asam
dan menyegarkan, sehingga digemari masyarakat sebagai buah segar maupun olahan.
Sebagai tanaman pekarangan komoditas ini masih terbuka cukup lebar untuk
dikembangkan. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan sirsak
ini adalah terbatasnya informasi dan penerapan teknologi budidaya termasuk
pemeliharaan tanaman (penyulaman, pengairan, pemupukan, pemangkasan dan
sanitasi kebun) yang tepat, sehingga tidak mengherankan apabila produksi dan
kualitas buah yang dihasilkan masih rendah dan belum sesuai dengan yang
diharapkan.
Pohon Sirsak mempunyai percabangan
batang yang rendah. Tinggi pohonnya antara 3 sampai 8 meter. Daunnya memanjang
dengan bentuk lanset atau bulat telur terbalik. Bunganya berdiri sendiri
berhadapan dengan daun. Bentuk bunga seperti kerucut. Warnanya kuning muda.
Dasar bunga cekung, benang sarinya cukup banyak, begitu pula bakal buahnya.
Menanam tanaman Sirsak dengan mempergunakan bijinya. Dapat juga dengan cara tempelan
atau okulasi. Musim berbuah adalah pada bulan Januari dan Februari setiap
tahunnya. Satu bulan sebelum penanaman lubangnya sudah harus dipersiapkan.
Persiapan dilakukan dengan jarak 6 meter.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengenal tata cara menanam bibit
tanaman buah.
2. Mahasiswa mengenal tata cara memelihara
bibit tanaman buah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran
(massa, panjang) secara kuantitatif yang ihasilkan dari
pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin
betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan
terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang
terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur
dan fungsi yang berbeda.
Menurut Rustam (2004) Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan
perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup. Menurut Syamsuri (2004)
mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan jumlah sel suatu organisme
dan bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau
organisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran
(berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat
balik ke kondisi semula ). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif
yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. (Sri ,2008).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
berbiji dimulai dengan perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil
dari dalam biji). Pada umumnya tanaman polongan dapat mempunyai endoperma.
Cadangan makanan disimpan dalam kotiledon (daun embrio), yang terlindungi di
dalam biji pada saatberkecambah plumula (ujung embrio atau calon kecambah)
diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar (radikula) diselubungi oleh
koleoriza. Bagian batang pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil dan
bagian batang kecambah di bawah kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses
perkecambahan melibatkan proses fisiknya yaitu : terjadi ketika biji menyerap
air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering. Proses
kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Bahan Dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan yaitu bibit sirsak, pupuk kandang, cangkul,
sabit, bambu, label, gembor.
3.2 Cara Kerja
1. Membuat lubang berukuran 50 x 50 x 50 cm.
2. Memisahkan antara lapisan top soil dan sub soil.
3. Menyiapkan bibit.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Pengamatan
tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang disajikan pada tabel 1.
Tabel
1. Pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.
Tanaman
|
Pengamatan
|
Tinggi
Tanaman (cm)
|
Jumlah Daun
|
Diameter Batang (cm)
|
Tanaman 1
|
1
|
54
|
20
|
0,3
|
2
|
55
|
22
|
0,5
|
|
3
|
56
|
22
|
0,55
|
|
Tanaman 2
|
1
|
51
|
23
|
0,5
|
2
|
52
|
25
|
0,5
|
|
3
|
53
|
25
|
0,5
|
4.2 Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilaksanakan
penanaman dilakukan untuk melindungi perakaran tanaman dari kekeringan
dan menjamin akar tanaman berinteraksi dengan tanah yang mengandung cukup air.
Lubang tanam mempengaruhi sistem perakaran sebab semakin besar lubang tanam
maka kemampuan akar untuk menyerap air disekitar daerah perakaran akan semakin
besar, begitu sebaliknya. Penanaman pada praktikum ini dilakukan pemisahan
antara tanah topsoil dan subsoil. Tanah topsoil diletakan dibagian bawah dekat
dengan perakaran sedangkan tanah subsoil diletakan dibagian atas. Hal ini
dilakukan karena tanah topsoil mengindikasikan bahan organik yang lebih tinggi
dibandingkan tanah subsoil. Kedalaman lubang tanam juga disesuaikan dengan
ukuran akar tanaman, ketika tanaman memiliki perakaran yang luas maka lubang
tanam yang dibuat harus lebih besar sehingga mempermudah penyerapan hara dan
perkembangan akar.
Perakaran
harus terjamin oleh ketersediaan air sebelum penanaman dilakukan, atau
penyiraman diperlukan segera setelah penanaman usai. Apabila bibit perlu
diairi, air diberikan setelah tanah disekitar daerah perakaran telah
dipadatkan. Setelah dilakukan penanaman, pemberian bahan organik berupa pupuk
kandang sangat diperlukan untuk menyuplai kebutuhan unsur hara dalam tanah.
Pengamatan dilakukan setiap minggu sampai minggu ketiga meliputi tinggi
tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui
pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan.
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarakan
praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tata cara penanaman tanaman
buah umumnya dilakukan seperti tanaman yang lain. tetapi yang perlu
diperhatikan pada penanaman tanaman buah yaitu lubang tanam, kondisi tanah,
maupun perakaran tanaman. Lubang tanam harus sesuai dengan ukuran dengan daerah
perakaran.
2. Pemeliharaan tanaman buah
meliputi pembubunan tanah disekitar batang, penyiraman, pemupukan, dan pengendalian
hama dan penyakit. Pemeliharaan tanaman buah umumnya dilakukan secara berkala
tergantung pada kondisi tanaman. Pertumbuhan tanaman buah umumnya tidak secepat
tanaman pangan namun memerlukan waktu yang cukup lama sehingga diperlukan
perawatan yang rutin untuk mengantisipasi kegagalan tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA
Pujianto,
S. 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. Jakarta : Grafika Pena.
Rustam.2004.Bertanam Kacang Hijau. Penyebar Swadaya:
Jakarta.
Syamsuri. 2004. Seribu Pena Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar