Laporan Praktikum Genetika
ACARA 8
MENYUSUN SILSILAH KELUARGA
MENYUSUN SILSILAH KELUARGA
DISUSUN OLEH
NAMA : NICO DWI ARDIYANSAH
NPM : E1J013079
DOSEN
: Ir.Dotti Suryati.M.Sc
Co-
Ass : Chrisman
Shift 1. Senin
(10.00-12.00)
Kelompok 3
Kelompok 3
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Teori
Genetika disebut juga ilmu keturunan. Ilmu
ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat, bagaimana sifat
keturunan (hereditas) itu diwariskan dari generasi ke generasi, serta
variasi-variasi yang mungkin timbul di dalamnya atau yang menyertainya.
Pewarisan sifat tersebut dapat terjadi melalui proses seksual. Genetika
berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan
genetik), bagaimana informasi tersebut diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi tersebut dipindahkan dari satu individu ke individu yang
lain (pewarisan genetik) (Anonim.2012).
Adanya sifat – sifat yang ada pada
tetua, menjadikan keturunannya memiliki sifat – sifat itu. Namun pada
keturunannya merupakan perpaduan dari dua sifat yang berbeda. Adanya perkawinan
membuat keanekaragaman tiap generasi. Pada praktikum ini, yang pertama
dilakukan adalah survey tentang adanya gen botak pada seseorang. Menurut teori,
sifat botak merupak sifat yang akan terus menurun dari generasi ke genarasi.
Kebotakan dapat terjadi secara keseluruhan pada kepala atau juga hanya bagian
tertentu saja yang botak. Namun bagaimana pun kedua hal tersebut merupakan
sifat botak yang menurut teori adakn diwariskan pada generasi selanjutnya. Hal
yang kedua akan disurvei adalah mengenai pewarisan golongan darah. Setiap
perpaduan antara dua individu akan menghasilkan keturunan yang memiliki
golongan darah yang sama atau perpaduan keduanya. Golongan darah yang dikenal
saat ini adalah A, B, AB, dan O (Dimas.2010).
Secara kebetulan, penyakit genetika
yang diwariskan secara Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan
inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan
oleh keluarga kerajaan ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan
genetis yang disebabkan karena kegagalan system darah untuk membekukan darah
pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan
menyebabkan kematian karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul
penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari
salah seorang ibu bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun
menurut garis ibu. Penderita dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang
menyebabkan luka, termasuk khitan (Suryati,
Dotti. 2012).
1.2
Tujuan Praktikum
Mahasiswa
diminta untuk membuat silsilah keluarga berdasarkan data mahasiswa
masing-masing sebanyak-banyaknya.
BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Bahan dan
Alat :
- Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.
- Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.
Prosedur
Kerja :
- Untuk praktikum ini Anda diminta untuk membuat silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek, Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). Setelah itu, Anda diminta untuk mengestimasikan genotype keluarga Anda.
- Untuk praktikum ini Anda diminta untuk membuat silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek, Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). Setelah itu, Anda diminta untuk mengestimasikan genotype keluarga Anda.
BAB III
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Silsilah
Golongan Darah (A,B,AB, dan O)
Silsilah batas rambut jidat dominan membulat (WW) atau
resesif (ww)
Silsilah
Ujung lidah dominan membulat (RR) atau resesif (rr)
Silsilah
bentuk cuping telinga dominan (EE) atau resesif (ee)
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan teori, bahwa sifat yang
dominan seperti jidat yang membulat, cuping telinga tidak menempel, golongan
darah dan sifat dominan lainnya selalu muncul lebih banyak di wariskan kepada
keturunannya dan hal itu juga yang menyebabkan bahwa sifat dominan itu selalu
muncul lebih besar daripada sifat yang resesif.
Pada praktikum mengenai silsilah
keluarga, hal yang saya perhatikan adalah mengenai golongan darah, dimana
golongan darah dari ayah saya adalah AB dan begitu juga ibu saya memiliki
golongan darah B. Berdasarkan teori penggolongan darah berdasarkan silsilah
bahwa semua keturunannya akan mempunyai darah AB dan B. Hal tersebut terbukti
karena dari empat bersaudara, tiga mempunyai golongan darah AB dan satu anak bergolongan
darah B
Bapak saya mempunyai batasan rambut
bersifat Dominan (membulat) (ww)
menikah dengan ibu yang mempunyai batasan rambut bersifat dominan (membulat)
juga (WW) sehingga semua keturunannya mempunyai batasan rambut bersifat dominan
(ww). Sehingga dapat diketahui
bahwa sifat fisik tersebut diturunkan tetua kepada keturunannya.
Diketahui bahwa nenek dari pihak
ayah mempunyai ujung lidah bersifat dominan (RR) menikah dengan kakek yang
mempunyai ujung lidah bersifat dominan (RR), sehingga semua keturunannya
mempunyai ujung lidah bisa membulat (dominan RR). Sehingga keturunannya yaitu
saya dan ketiga saudara saya mempunyai ujung lidah yang bisa membulat (RR).
Sehingga dapat diketahui bahwa sifat fisik tersebut diturunkan tetua kepada
keturunannya, dan dapat pula diketahui silsilahnya.
Nenek dari pihak ayah mempunyai
bentuk cuping telinga bersifat dominant (EE) menikah dengan kakek yang
mempunyai bentuk cuping telinga bersifat dominant (EE). Kemudian bapak yang
mempunyai bentuk cuping telinga bersifat dominant (EE) menikah dengan ibu yang mempunyai
bentuk cuping telinga bersifat dominant (EE), sehingga semua keturunannya
kepada saya beserta ke tiga saudara mempunyai bentuk cuping telinga bersifat
dominant (EE) pula.
Dari
data diatas dapat dilihat bahwa pada proses ini terjadi pembelahan
mitosis karena sifat dari induknya walaupun terjadinya adalah pembelahan
meiosis ada yang membawa separuh sifat dari Ibu dan separuh sifat Ayah.
Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola
pewarisan tertentu. Sifat-sifat tersebut dapat meliputi fisik, fisiologis, dan
psikologis.
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa:
Dari praktikum yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa:
·
Dengan pola pewarisan tertentu telah di terlihat bahwa
pola pewarisan sifat yang dominan selalu diturunkan kepada keturunan nya dan
selalu lebih besar.
·
Sifat fisik yang dominan hampir
selalu muncul pada keturunannya.
·
Kita mampu mengetahui dan menyusun silsilah sifat
sifat fisik dari keluarga kita berdasarkan teori dari penuntun dan sifat
dominan lah yang paling sering muncul, seperti yang jidat membulat, ujung lidah
membulat, golongan darah dan lain lain.
·
Pada pengamatan golongan darah, golongan darah
diturunkan juga oleh tetua kepada keturunannya sesuai dengan genotif-genotif
yang dimiliki oleh kedua tetua yang menurunkannya.
·
Tetua yang memiliki suatu sifat tertentu
yang diturunkan pada tetua sebelumnya, akan mewriskaknnya juga pada
keturunannya.
Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu:
Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar