Blogger Widgets
Powered By Blogger

Kamis, 15 September 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN REMPAH DAN OBAT "FARMAKOGNOSI"


 LAPORAN PRODUKSI TANAMAN REMPAH DAN OBAT
ACARA I
“FARMAKOGNOSI


Oleh :
                                  NAMA :  Nico Dwi Ardiyansah       
     NPM      :  E1J013079
     Shift   :  Senin pukul 08:00-10.00 wib
     Dosen          :  Ir. Entang Inoriah,M.P.
     Coas   :  Sari
                      

                LABORATORIUM AGRONOMI
                      FAKULTAS PERTANIAN
                            UNIVERSITAS BENGKULU
                                          2016


BAB I
                                          PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

   Tanaman merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan ekosistem. Dilihat dari hasilnya, tanaman atau tumbuhan merupakan sumber kebutuhan kita baik sandang, pangan maupun pangan. Kita dapat makan yang merupakan sumber energi karena ada tanaman. Kita dapat bernafas dengan baik dengan menghirup oksigen karena ada yang merupakan hasil reaksi fotosintesis karena ada tanaman. Kita juga dapat meminum air bersih dikarenakan jasa tumbuhan yang menyimpan cadangan air melalui akar-akarnya yang itu semua merupakan hasil aktifitas menanam.
            Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktif lainnya, termasuk yang berasal dari dunia mineral dan hewan. Saat ini, peranan ilmu farmakognosi sangat banyak diperlukan terutama dalam sintesis obat. Tidak semua tanaman dapat dijadikan sebagai bahan obat. Tanaman-tanaman yang dijadikan obat tentu saja adalah tanaman yang memiliki kandungan atau zat-zat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesembuhan tubuh.
Salah satu ilmu yang memepelajari khusus tanaman-tanaman yang telah berdiri sendiri sebagai tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan dimana tanaman ini merupakan simplisia. Ilmu farmakognosi menguraikan tentang pemeriksaan simplisia nabati dan identifikasi tumbuhan obat berdasarkan kandungan kimianya, bentuk dan simplisianya, baik makroskopik maupun mikroskopiknya serta inventarisasi tanaman obat yang kerap kali digunakan masyarakat dalam mengobati suatu penyakit. Indonesia yang beriklim tropis menyebabkan tanahnya subur sehingga banyak jenis tumbuhan memiliki khasiat sebagai obat. Namun, sebagian besar dari tumbuhan obat itu banyak yang tidak diketahui oleh manusia sehingga tidak terawat dengan baik.
Salah satu zat aktif yang banyak ditemukan di alam dan juga di tumbuhan adalah glikosida. Glikosida adalah zat aktif yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan.

1.2 Tujuan Praktikum          
Mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagian tanaman obat dan khasiatnya.

BAB II
  TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional umumnya hanya didasarkan atas pengalaman/warisan tanpa mengetahui kandungan kimianya secara detail. Tumbuhan tersebut jika ditelaah lebih lanjut mempunyai kandungan kimia aktif biologis. Potensi bahan kimia tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, pertanian, dan industri. Penelitian dan penggunaan obat tradisional pada saat ini lebih digalakkan (Chairul dan Sulianti, 2002). Di bidang kesehatan, telah banyak tumbuhan obat yang diketahui dengan jelas struktur molekulnya dan digunakan secara global dalam pengobatan berbagai penyakit, tetapi mengingat terdapat lebih dari 250.000 spesies tumbuhan tinggi di muka bumi, maka diduga masih banyak obat baru yang dapat ditemukan dari dunia tumbuhan (Achmad, 1995).
            Salah satu zat aktif yang banyak ditemukan di alam dan juga di tumbuhan adalah glikosida. Glikosida adalah zat aktif yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan.
Di antara sekian banyak jenis tumbuhan obat, terdapat genus Calophyllum (Clusiaceae) yang banyak tumbuh di kawasan pantai. Genus ini terdiri dari 190 spesies, antara lain: C. inophyllum Linn. dan C. saulatri Burm F. Beberapa spesies lainnya yang juga banyak dikenal adalah: C.\ muscigerum Boerl & Kos., C. pulcherrinum Wall., C. venulasum Zoll & Mor., dan C. walichianum Planch & Triana (Backer dan Bakhuizen van den Brink, 1963; Heyne, 1987; Lemmens dan Soerianegara, 1994). Anggota Famili Clusiaceae ini umumnya mengandung resin, minyak atsiri, steroid, tannin, triterpen, dan saponin (Heyne, 1987; Govindachari et al., 1967; Burkill, 1935).  Belakangan ini ditemukan pula senyawa yang berkhasiat anti HIV (Human Immunodeficiency Virus) dari tanaman nyamplung (C.inophyllum) yaitu: inophyllum A-E, inophyllum P, inophyllum G-1, dan inophyllum G-2.
Di Indonesia tumbuhan ini telah digunakan sebagai obat tradisional, baik bagian daun, kulit batang, biji, maupun bunga. Seduhan daun dapat digunakan untuk mencuci mata yang meradang. Rebusan kulit batang digunakan untuk mengobati penyakit keputihan dan rematik. Biji digunakan untuk mengobati kudis, borok, dan penumbuh rambut. Tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai racun ikan (Burkill, 1935; Govindachari, 1967; Kaizu et al., 1968; Perry dan Judith, 1980; Heyne, 1987; Lemmens dan Soerianegara, 1994).



BAB III
METODOLOGI
3.1  Bahan Dan Alat
Bahan yang digunakan berupa 10 tanaman obat, dan kertas, alat yang digunakan yaitu pensil,penggaris, pewarna , penghapus,  dan alat tulis lainya.

3.2  Prosedur Kerja
1.      Mengambil tanaman obat yang ada disekitar lingkungan laboratorium atau rumah.
2.      Mencuci bersih tanaman dari kotoran-kotoran yang menempel.
3.      Menggambar tanaman dan mengamati bagian-bagiannya.
4.      Mengidentifikasi bagian tanaman yang digunakan sebagai obat-obatan.
5.      Mencari manfaat tanaman obat tersebut serta khasiatnya bagi kesehatan tanaman.






















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil Pengamatan

Tanaman

Keterangan
               Daun Pepaya
Nama tanaman       : Daun Pepaya
Nama latin              : Carica papaya L.
Habitat                    : Daerah tropis
Kandungan kimia : Vitamin B, A, C, D, E dan 
                                  antioksidan
Botani                     :  Caricaceae (Famili)
Cara perbanyakan   : Biji
Cara konsumsi        : Diminum air rebusan dan dimakan  
                                 daunnya
Cara pengolahan    :  Direbus
Khasiat                  : Anti kanker, menghambat pertum
                                buhan bakteri, anti malaria, anti   
                                demam berdarah, dan membantu 
                                pencernaan.
Jeruk Nipis
Nama tanaman       : Jeruk nipis
Nama latin              : Citrus Aurantifolia
Habitat                    : Daerah Tropis/subtropis
Kandungan kimia   : Vitamin C, Asam Sitrat. Atsiri
Botani                     : Famili (Rutaceae)
Cara perbanyakan   : Biji, Stek, Cangkok.
Cara konsumsi        : Diminum air perasan jeruk
Cara pengolahan     : Direbus/ diseduh
Khasiat                    : Ambeien, batu ginjal, batuk,  dem
                                  am,  jerawat,  radang tenggorokan  
                                 dll.

Lidah Buaya
Nama tanaman       : Lidah Buaya
Nama latin              : Aloe vera
Habitat                    : Daerah Tropis/subtropis
Kandungan kimia    : mananns asetat,polyman
                                  nans,  antrakuinon, saponin, dan 
                                  lektin
Botani                     : Famili (Xanthorrhoeaceae)
Cara perbanyakan   : Tunas
Cara konsumsi        : Dikonsumsi dagingnya/sarinya
Cara pengolahan     : Direbus, dijus, dimakan langsung.
   Khasiat                    : Membantu pencernaan, mencegah diabetes, mengeluarkan racun tubuh, imun tubuh, meningkatkan pertumbuhan rambut.
Kedondong
Nama tanaman       : Kedondong
Nama latin              : Spondias dulcis
Habitat                    : Daerah Tropis,/subtropis
Kandungan kimia   : Pektin 10 %
Botani                     : Famili (Anacardiaceae)
Cara perbanyakan   : Biji, Stek, Cangkok.
Cara konsumsi        : Dimakan langsung buahnya
Cara pengolahan   : Tanpa olah, dan dibuat manisan, 
                                     selai, diambil sarinya, dan dibuat 
                                   jeli.
Khasiat                   :  Pengobatan kulit perih, borok, dan luka bakar.
Pinang
Nama tanaman       : Tanaman pinang
Nama latin              : Areca catechu L.
Habitat                    : Daerah Tropis/ subtropis
Kandungan kimia   : Tanin, lignin, guvakolin, fenolik.
Botani                     : Famili (Arecaceae)
Cara perbanyakan   : Biji
Cara konsumsi        : Diminum air rebusan
Cara pengolahan     : Direbus
Khasiat                    : Anti kanker, kencing manis, dll.
Jambu Biji
Nama tanaman       : Jambu Biji (daunya)
Nama latin              : Psidium Guajava
Habitat                    : Daerah Tropis/ subtropis
Kandungan kimia   : Asam elagat, asam linoleat, tanin.
Botani                     : Famili (Myrtaceae)
Cara perbanyakan   : Biji
Cara konsumsi        : Dikonsumsi langsung, diminum
                                  air rebusan daunnya/ jus
Cara pengolahan     : Dijus, diseduh,
Khasiat                    : Sembelit, kanker, diare, maag
 Daun Sirsak
Nama tanaman       : Sirsak (Daun)
Nama latin              : Annona muricata
Habitat                    : Daerah Tropis/sub tropis
Kandungan kimia : Acetogenin, minyak esensial,  
                                   reticuline, loreximine, coclaurine, 
                                 annomurine
Botani                     : Famili Annonaceae
Cara perbanyakan   : Biji, Stek, Cangkok
Cara konsumsi        : Diminum air rebusan
Cara pengolahan     : Direbus.
Khasiat                    : Imun, asma, kanker, ambeien.
Serai
Nama tanaman       : Serai
Nama latin              : Cymbopogon citratus.
Habitat                    : Daerah Tropis/subtropis
Kandungan kimia   :  Atsiri antara lain sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen,  sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, dan masih banyak lagi.
Cara perbanyakan   : Tunas dan biji
Cara konsumsi        : Diminum rebusan airnya
Cara pengolahan     : Direbus
Khasiat                    : Detoksifikasi, anti kanker , gang
                                 guan perut, insomnia, demam,  
                                  sistem saraf, infeksi, nyeri, dll.


              Belimbing Wuluh
Nama tanaman       : Belimbing Wuluh
Nama latin              : Averrhoa bilimbi L.
Habitat                    : Daerah Tropis/sub tropis
Kandungan kimia   : Saponin, tanin, glukosid, kalsium  
                                 oksalat, sulfur, asam format,
                                   peroksida, dan kalium sitrat. Buah
                                  belimbing wuluh juga
                                  mengandung vitamin c dan  
                                  Vitamin b.
Botani                     : Famili Oxalidaceae
Cara perbanyakan   : Biji
Cara konsumsi        : Diminum air rebusan
Cara pengolahan     : Direbus
Khasiat                   : Hipertensi, diabetes, jerawat ,
                                 panu, sariawan. dll

Jahe Putih
Nama tanaman       : Jahe Putih
Nama latin              : Zingiber officinale
Habitat                    : Daerah Tropis/subtropis
Kandungan kimia : senyawa seperti Zingeron,
                                  seskuiterpen, oleoresin,
                                  zingiberen, limonen, kamfena, 
                                   sineol, zingiberal, sitral,
                                   felandren, dan borneol,  flavonoid 
                                 dan polifenol, serta asam organik
                                 seperti asam malat dan asam
                                 oksalat.
Botani                     : Famili Zingiberaceae
Cara perbanyakan   : Umbi
Cara konsumsi        : Diminum rebusan airnya
Cara pengolahan     : Direbus
Khasiat                   : Rematik, darah tinggi, migrain,
                                 flu, demam, batuk, radang tenggorokan



4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, tanaman obat memiliki banyak macam dan beragam khasiatnya bagi kesehatan tubuh manusia. Tanaman obat yang diamati pada praktikum yaitu belimbing wuluh, daun jambu biji, daun sirsak, serai, jahe putih, daun pepaya, buah pinang, buah kedondong,  jeruk nipis dan lidah buaya, Pengamatan khasiat tanaman yang pertama yaitu belimbing wuluh. Manfaat belimbing wuluh memang dikenal dengan rasanya yang asam namun menyegarkan sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti rujak. Tanaman ini dapat tumbuh dari dataran rendah hingga tinggi.   Khasiat belimbing wuluh antara lain untuk mengobati Hipertensi, diabetes, jerawat, panu, sariawan dan masih banyak lagi. Cara pengolahan buah ini umumya dengan direbus untuk diambil airnya. Cara konsumsi buah yaitu dengan memakan langsung dan dapat diminum air rebusannya.
Tanaman obat yang diidentifikasi selanjutnya yaitu daun pepaya, daun pepaya memiliki kandungan vitamin A, B, C, D, dan E yang berkhasiat sebagai sumber vitamin dan antioksidan. Anti kanker, menghambat pertumbuhan bakteri, anti malaria, anti   
demam berdarah, dan membantu pencernaan. Cara pengolahan yaitu dengan merebus daun bersama dengan air. Cara konsumsi yaitu dengan meminum air rebusan daun pepaya dan dapat langsung dimakan.
Tanaman obat yang diidentifikasi selanjutnya yaitu jeruk nipis. Jeruk nipis terkenal dengan rasa masam atau kecut yang biasanya digunakan untuk bahan obat-obatan dan bumbu masakan. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis. Jeruk nipis mengandung vitamin c dan asam sitrat yang digunakan untuk berbagai macam penyakit seperti Ambeien, batu ginjal, batuk,  demam,  jerawat,  radang tenggorokan. Cara pengolahan yaitu dengan cara menyeduh air perasan jeruk nipis dengan air hangat bersamaan air kecap. Cara konsumsi yaitu dengan meminum air perasan tersebut untuk meredakan penyakit tenggorokan atau batuk.
Pengamatan tanaman obat yang diidentifikasi selanjutnya yaitu buah pinang. Buah pinang biasanya digunakan untuk bahan obat-obatan dan bumbu masakan. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis. Pinang mengandung fenolik,guvakolin, tanin yang digunakan untuk berbagai macam penyakit seperti anti kanker dan kencing manis. Cara pengolahan yaitu dengan cara merebus buah pinang dengan air . Cara konsumsi yaitu dengan meminum air perasan tersebut untuk meredakan penyakit tenggorokan atau batuk.
Pengamatan tanaman obat yang diidentifikasi selanjutnya yaitu buah kedondong. Buah kedondong biasanya dikenal dengan rasa masam dan  digunakan untuk bahan obat-obatan serta bumbu masakan. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis. Buah kedondong mengandung senyawa pektin yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit luka pada kulit seperti luka bakar atau borok. Cara pengolahan yaitu dengan membuat manisan, jus atau tanpa diolah. Cara konsumsi yaitu dengan memakan langsung buah atau memakan hasil olahan buah seperti manisan.
Tanaman obat yang diidentifikasi selanjutnya yaitu lidah buaya. Lidah buaya biasanya dikenal dengan senyawa mannans dan lektinya yang digunakan untuk bahan obat-obatan maupun jeli. Khasiat lidah buaya umumnya untuk kesehatan rambut,  Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis. Cara pengolahan yaitu dengan membuat jus maupun tanpa olah. Cara konsumsi yaitu dengan memakan langsung buah atau memakan hasil olahan buah seperti jeli atau jus.
Tanaman herbal yang diidentifikasi selanjutnya yaitu jahe putih. Jahe putih memiliki kandungan senyawa senyawa seperti Zingeron, seskuiterpen, oleoresin,   zingiberen, limonen, kamfena,  sineol, zingiberal, sitral,  felandren, dan borneol,  flavonoid, dan polifenol, serta asam organik, seperti asam malat dan asam oksalat yang berkhasiat untuk  Rematik, darah tinggi, migrain, flu, demam, batuk, radang tenggorokan dan lain-lain Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis. Cara pengolahan yaitu dengan merebus jahe putih dengan air. Cara konsumsi yaitu dengan meminum langsung seduhan jahe putih dengan air rebusan tersebut.
Tanaman herbal yang diidentifikasi selanjutnya yaitu serai. Serai memiliki kandungan senyawa seperti Atsiri antara lain sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen,  sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, dan masih banyak lagi yang berkhasiat Detoksifikasi, anti kanker , gangguan perut, insomnia, demam, sistem saraf, infeksi, nyeri, dll dan lain-lain tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis. Cara pengolahan yaitu dengan merebus serai  dengan air. Cara konsumsi yaitu dengan meminum rebusan air.
Pengamatan tanaman obat yang diidentifikasi selanjutnya yaitu daun sirsak. Daun sirsak  biasanya digunakan untuk bahan obat-obatan. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis. Kandungan kimia pada daun sirsak antara lain Acetogenin, minyak esensial, reticuline, loreximine, coclaurine, annomurine yang digunakan untuk berbagai macam penyakit seperti Imun, asma, kanker, ambeien. Cara pengolahan yaitu dengan cara merebus daun sirsak dengan air . Cara konsumsi yaitu dengan meminum air rebusan tersebut.
Pengamatan tanaman obat yang terakhir yaitu daun jambu biji. Daun jambu biji  biasanya digunakan untuk mengatasi masalah sakit perut. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis. Kandungan kimia pada daun jambu biji antara lain Asam elagat, asam linoleat, tanin yang digunakan untuk berbagai macam penyakit seperti Sembelit, kanker, diare, dan maag.  Cara pengolahan yaitu dengan cara merebus daun jambu biji dan dapat juga dibuat jus untuk diambil sarinya. Cara konsumsi yaitu dengan meminum air rebusan atau jus tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarakan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Farmakognosi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktif lainnya, termasuk yang berasal dari dunia mineral dan hewan. Saat ini, peranan ilmu farmakognosi sangat banyak diperlukan terutama dalam sintesis obat.
2.      Tanaman obat herbal termasuk kedalam bagian farmakognosi karena obat herbal dipercaya mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit pada tubuh manusia. Tanaman obat dibudidayakan disekitar pekarangan/halaman rumah ataupun dilahan pertanian.


















                                             



DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S.A. 1995, Peranan tumbuhan hutan tropis dalam pengembangan obat-obatan. Simposium Nasional I Tumbuhan Obat dan Aromatik. Simpul Nasional APINMAP dan UNESCO, Bogor, 10-12 Oktober 1995.
Backer, C.A. and R.C. Bakhuizen van den Brink, Jr. 1963. Flora of Java. Volume I. Gronigen: N.V.P. Noordhff.
Burkill, I.H. 1935, A Dictionary of the Economic Products of the Malay Peninsula. Volume I. London: Goverments of the Straits Settlements and Federated Malat States.
Chairul dan S.B. Sulianti. 2002. Pendayagunaan sumber daya nabati (tumbuhan) dalam pelayanan kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat 2010. Berita IPTEK 43 (1): 71 -82.
Cuilei, J. 1984. Methodology for Analysis of Flowering Vegetables Drugs, Bucharest: Faculty of Pharmacy, University of Rumania.
Govindachari, R.T., N.B.R. Wiswanathan, R.R. Pai, and Srinivasan. 1967. Triterpenes of Callophyllum inophyllum Linn. London: Pergamon Press.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan.
Kaizu, K., H. Ogihashi, and I. Mitsui. 1968. The piscicidal constituents of Calophyllum inophyllum Linn. Tetrahedrons Letters: 2383.
Lemmens, R.H.M.J. and I. Soerianegara. 1994. Plants Resources of South- East Asia. Bogor: Prosea.
Perry, L.M. and Judith. 1980. Medicinal Plants of East and South-East Asia, Cambridge: The MIT Press.
Sutrian, Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Edisi revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.









      


         LAMPIRAN