Blogger Widgets
Powered By Blogger

Rabu, 02 September 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN INDUSTRI ACARA I PERSIAPAN PEMBUKAAN AREAL TANAMAN INDUSTRI


          LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN INDUSTRI
ACARA I
PERSIAPAN PEMBUKAAN AREAL TANAMAN INDUSTRI

Disusun oleh :                
                                    Nama : Nico Dwi Ardiyansah
                                    NPM  : E1J013079
                                    Shift   : A1 . Senin (08:00-10:00)
                                    Dosen : Dr.Ir. M.Taufik, MS
                                    Coass  : Iche Puspitasari
                         
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015



LEMBAR PEMGESAHAN

Disusun sebagai laporan akhir semua kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan

PRODUKSI TANAMAN INDUSTRI
Oleh

Nama   : Nico Dwi Ardiansyah
NPM   : E1J013079



Laporan ini telah diperiksa dan disetujui
Oleh dosen / Co-ass pada
Tanggal 28 Mei 2015


                       Bengkulu, 28 Mei 2015
Mengetahui                                            Mengesahkan                                           Praktikan
Dosen,                                                         Co-Ass


Dr. Ir. M.Taufik,M.S.                            Iche Puspitasari                                Nico Dwi Ardiyansah


Daftar  Isi

COVER................................................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Yang Diharapkan............................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................ 2
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................................................... 3
3.1 Waktu Dan Tempat.......................................................................................................................... 3
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................................................. 3
3.3 Cara Kerja......................................................................................................................................... 3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................ 4
4.1 Hasil.................................................................................................................................................. 4
4.2 Pembahasan...................................................................................................................................... 4
BAB V PENUTUP............................................................................................................................... 5
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... iv


































BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Persiapan lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan membersihkan dari vegetasi yang ada untuk diolah dan disiapkan untuk penanaman. Didalam pembukaan lahan areal yang dibuka berupa hutan primer, hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan kriteria hutan yang ada dan intensitas pekerjaan yang harus dikerjakan maka dapat digolongkan hutan berat, hutan sedang, dan hutan ringan.
Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan atau tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya. Keadaan ini menyebabkan penggunaan tanah yang rangkap ( tumpang tindih ), misalnya tanah sawah yang digunakan untuk perkebunan tebu, kolam ikan atau penggembalaan ternak atau tanah hutan yang digunakan untuk perladangan atau pertanian tanah kering.
Pendayagunaan lahan atau tanah memerlukan pengelolaan yang tepat dan sejauh mungkin mencegah dan mengurangi kerusakan dan dapat menjamin kelestarian sumber daya alam tersebut untuk kepentingan generasi yang akan datang. Pada sistem lingkungan tanah, usaha-usaha yang perlu dikerjakan ialah rehabilitasi, pengawetan, perencanaan dan pendayagunaan tanah yang optimum.
Lahan yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dapat berupa hutan primer, hutan sekunder, semak belukar, padang alang-alang maupun areal konversi untuk peremajaan kebun. Urutan pekerjaan dan alat yang digunakan serta teknis pelaksanaan dalam pembukaan lahan sangat tergantung pada keadaan lahan tersebut.disamping itu juga tergantung kepada kerapatan vegetasi dan metode/cara pembukaan lahan yang digunakan. Pembukaan lahan untuk areal hutan primer/sekunder dan semak belukar tidak di perkenankan adanya kegiatan pembakaran walaupun cara ini relative lebih mudah, cepat dan murah, dan dalam pembukaan lahan padang alang-alang dan areal konversi/peremajaan pada umumnya sudah tidak menganut system pembakaran sesuai dengan yang diamanatkan dalam undang-undang No.18 tahun 2004.
1.2  Tujuan Praktikum
Tujuan dari persiapan lahan ini adalah agar tindakan/pekerjaan berikutnya mudah dilakukan karena lahan telah bersih dari rumput ,semak,dan belukar.
1.3  Manfaat Yang Diharapkan
Adapun manfaat yang diharapkan dari praktikum ini adalah agar praktikan mengetahui cara pembukaan areal tanaman perkebunan sehingga pada saat sudah bekerja tidak ada kesalahan-kesalahan lagi dalam proses pembukaan areal lahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Areal perkebunan dapat dibangun didaerah bekas hutan, daerah bekas alng-alang atau bekas perkebunan. Daerah-daerah tersebut memiliki topografi berbeda-beda. Namun yang perlu diperhatikan dalam pembukaan areal perkebunan adalah tetap terjaganya lapisan olah tanah (top soil). Selain itu harus memperhatikan urutan-urutan pekarjaan, alat dan tehnik pelaksanaan (Danarti,2007).
Dalam pembukaan areal perkebunan ini  dilakukan beberapa kegiatan yakni:
      1.      Survei areal
Survei areal bertujuan untuk menentukan batas-batas areal yang akan dibuka sekaligus menentukan rencana jaringan blak yang akan dibuat, sekaligus membuat peta dengan cara menghubungkan titik satu dengan titik selanjutnya, baik untuk pengukuran batas areal maupun pembuatan rencana blok.
      2.      Desain perkebunan
Desain perkebunan bertujuan untuk menentukan tataruang dalam kebun yang terbagi dalam afdeling. Apabila pengolahan tanah kering secara lestari telah dikuasai masyarakat pedesaan, maka tidak akan ada kritis mata pencaharian yang menyebabkan tanah menjadi kritis. Pengendalian teknologi pengolahan tanah kering secara lestari adalah sederhana, tidak memerlukan peralatan serba modern (canggih) dan pendidikan tinggi (Hasnudi dan Eniza saleh, 2004).
            Pendayagunaan lahan atau tanah memerlukan pengelolaan yang tepat dan sejauh mungkin mencegah dan mengurangi kerusakan dan dapat menjamin kelestarian sumber daya alam tersebut untuk kepentingan generasi yang akan datang. Pada sistem lingkungan tanah, usaha-usaha yang perlu dikerjakan ialah rehabilitasi, pengawetan, perencanaan dan pendayagunaan tanah yang optimum (Soerianegara, 1977 ).
            Pelaksanaan pembukaan lahan tanpa pembakaran untuk pengembangan perkebunan disesuaikan dengan kondisi vegetasi yang akan dibuka,yang dapat berupa hutan primer/sekunder peremajaan kebun dan semak belukar. urutan dan jenis pembukaan lahan tanpa pembakaran tidak banyak berbeda dengan pembukaan lahan dengan pembakaran, meliputikegiatan menebang, menebas, dan merumpuk/memerun pada jalur antara tanaman. Berbagai kendala dan permasalahan yang terkait dalam upaya Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) karena kurangnya  pengertian pelaku usaha dan masyarakat tentang dampak pembakaran lahan dan hutan terhadap pemanasan global yang akhirnya mempengaruhi keadaan iklim atau penyimpangan iklim yang muaranya kembali kepada manusia itu sendiri (Wikipedia,2015).

BAB III
    PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari sabtu jam 08:00 WIB di lahan belakang fakultas pertanian Universitas Bengkulu.

3.2 Bahan Dan Alat
Bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan ini meliputi : semprotan punggung, ember,gelas ukur,tali rafia,herbisida,(round up, clean up, sun up, sida up), parang,sabit, cangkul dan garu.

3.3 Cara Kerja
1.      Dibuat batas lahan dengan menggunakan talia raffia untuk menentukan areal yang kan ditebas atau disemprot. Pekerjaan penebasan semak belukar dilakukan 2 minggu sebelum penyemprotan. Adapun luas lahan yang digunakan untuk setiap kelompok adalah 10 m x 10 m.
  1. Dibuat larutan herbisida yang sesuai dengan dosis anjuran yang tertera pada wadah yang ada.
  2. Adapun tahapan pembuatan larutan herbisida yaitu sebagi berikut yang pertama dimasukan cairan herbisida sesuai takaran ke dalam alat semprot punggung selanjutnya dimasukan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga larutan merata.
  3. Disemprotkan larutan herbisida tersebut dengan menggunakan nozel setinggi    permukaan semak/belukar.
  4. Disemprotkan larutan herbisida tersebut secara merata kesemua bagian tanaman semak atau belukar yang ada pada areal yang telah ditentukan. Arah penyemprotan tidakboleh berlawanandengan arah angin.
  5. Diusahakan agar tekanan pompa tidakberlebihan.
  6. Dijaga Jarak atau lebar semburan antara satu penyemprot dengan penyemprot lainnya agar dijaga tidak yang tertinggal.
  7. Diberi tanda pada saat pengisisan ulang tangki sprayer, untuk mencegah agar     ilalang tidak tersemprot atau tersemprot ulang.
  8. Dilakukan pengulangan penyemprotan apabila turun hujan kurang dari 6 jam setelah penyemprotan.
  9. Melakukan penyemprotan kedua setelah 14-21 hari setelah penyemprotan pertama untuk lebih memastikan agar gulma benar-benar mati.
  10. Dibiarkan hasil penyemprotan sekitar waktu 1-2 minggu untuk dapat mengerjakan kegiatan berikutnnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil Pengamatan
Jenis Gulma/ Pohon
Pengamatan
Gulma berdaun sempit (rumput gajah)
Dipotong dengan menggunakan sabit atau parang.
Gulma berdaun lebar
Ditebas menggunakan parang
Pohon yang sudah tua                                                                            
Ditebang dengan menggunakan parang
Semak belukar dan benalu
Ditebas/dipotong menggunakan parang atau sabit
Gulma (rumput teki)
Dibersihkan menggunakan cangkul atau arit

4.2  Pembahasan
Pembukaan lahan merupakan hal yang paling penting dalam memulai budidaya atau penanaman semua jenis komoditi dari pada pertanian tidak terkecuali pada tanaman pangan, hortikultura dan industri (perkebunan) semuanya harus dilakukan pengolahan/pembukaan lahan. Namun diantara ketiga golongan tanaman tersebut mungkin berbeda dalam hal pengolahannya misalnya tanaman perkebunan tidak memerlukan pengolahan secara sempurna, cukup dilakukan pengolahan secara minimum bahkan tanpa olah tanah, atau pengolahan cukup dilakukan pada lobang tanaman saja.
Dalam pembukaan lahan pada praktikum ini yaitu pembukaan lahan untuk  kakao kami terlebih dahulu menentukan luas lahan yaitu 10 m x 10 m yang akan digunakan. Jenis-jenis gulma yang dibersihkan antara lain rumput gajah yang kami potong dengan menggunakan sabit, rumput gajah yang telah dipotong kemudian dimasukan kedalam karung dan dibawa untuk menjadi pakan ternak. Kemudian gulma daun lebar kami tebas menggunakan parang. Selanjutnya untuk rumput teki-tekian cukup dibersihkan dengan menggunakan cangkul atau arit saja. Untuk gulma semak belukar atau benalu yang tinggi dan panjang kami tebas atau potong menggunakan parang dan sabit kemudian kami kumpulkan menjadi satu dengan menggunakan garu dan ditumpuk pada ujung lahan. Kemudian untuk pohon-pohon yang sudah tua dan tidak mampu tumbuh lagi kami tebang menggunakan parang dan ditumpuk pada ujung lahan. Dalam praktikum ini kami tidak melakukan pembakaran lahan, karena pembakaran tanah tidak baik dilakukan yaitu dapat membunuh organisme lainnya dan dapat menimbulkan kerusakan pada tanah. Karena petakan atau lahan kami terletak paling ujung yang memiliki gulma dan semak belukar cukup banyak sehingga pembersihan lahan dilakukan selama 2 hari supaya lahan atau petakan benar-benar bersih dari gulma dan semak. Pada hari kedua hanya tersisa rumput teki-tekian saja sehingga semua praktikan yang ada dalam satu lahan cukup menggunakan cangkul,arit dan garu untuk membersihkan rumput-rumputan yang tersisa.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pembukaan areal lahan adalah tahapan yang paling utama dalam melakukan penanaman atau budidaya semua macam komoditi tanaman, tanpa adanya pembukaan areal lahan, tanaman yang yang ditanam atau dibudidayakan akan sulit tumbuh karena akan bersaing dengan semua macam jenis gulma yang ada disekitar.
2.      Pembukaan areal lahan yang dilakukan praktikan adalah areal seluas 10 m x 10 m. Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktik pembukaan areal lahan antara lain, cangkul,garu,arit,sabit, dan parang. Adapun jenis gulma yang dibersihkan antara lain, gulm berdaun lebar, rumput teki, rumput gajah, semak belukar, dan benalu. Pembukaan areal lahan dilakukan selama 2 hari karena waktu yang diberikan tidak cukup untuk membersihkan areal yang memiliki gulma dan semak yang banyak.