LAPORAN
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN
ACARAVI
DESKRIPSI
VARIETAS
Disusun
oleh :
Nama : Nico
Dwi Ardiyansah
NPM :
E1J013079
Shift : A1 . Senin (08:00-10:00)
Dosen :
Dr.Ir.Catur Herison,M.Sc
Coass : 1.
Niko Dwitama
2. Nora Okta
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan
varietas unggul untuk meningkatkan produksi tanaman merupakan usaha yang paling
mudah diserap oleh petani. Semakin banyak varietas yang beredar di kalangan
petani, diharapkan peningkatan produksi tanaman dapat terjamin.
Pendiskripsian suatu tanaman sangat membantu dalam dunia pemuliaan tanaman.
Umumnya dalam kegiatan pendiskripsian suatu tanaman lebih banyak ke arah
sifat-sifat morfologi dari tanaman tersebut. Deskripsi merupakan suatu panduan
menyajikan sejarah asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap
penyakit dan hama utama serta anjuran tanam. Sifat-sifat morfologis yang
disajikan dalam deskripsi sebagian besar merupakan sifat yang diatur secara
kuantitatif sehingga penampilannya dapat menimbulkan variasi fisik. Variasi
tersebut dapat terjadi pada semua varietas terutama jika ditanam pada lokasi
dan musim tanam yang berbeda.
Deskripsi tanaman merupakan salah satu panduan untuk mengetahui apakah
tanaman tersebut tahan terhadap hama dan penyakit, adaptif terhadap lingkungan
atau tidak. Dengan begitu diharapkan dalam budidaya tanaman kita lebih
mengetahui hal–hal yang harus diperhatikan dalam budidaya, sehingga nantinya
tanaman yang dibudidayakan mampu tumbuh dengan baik.
Kegiatan pendiskripsian mengenai sifat tanaman penting karena semakin
beragamnya jenis atau varietas dari suatu tanaman. Selain itu, adanya deskripsi
tanaman akan memudahkan para pemulia tanaman dalam merakit varietas-varietas
yang baru karena data tentang sifat yang diperlukan telah tersedia.
Pendeskripsian mengenai suatu varietas dari suatu jenis tanaman sangat penting
diketahui sebelum melakukan tindakan selanjutnya pada bidang pemuliaan tanaman.
Deskripsi varietas digunakan sebagai penciri varietas yang memungkinkan
identifikasi dan pengenalan varietas yang dimaksud, sebagai pegangan dalam
proses sertifikasi dan pemurnian varietas. Penyusunan suatu deskripsi
disesuaikan dengan jenis tanamannya. Deskripsi dibuat secara tertulis
berdasarkan data pengujian dan dilengkapi dengan foto berwarna dari varietas
yang dimaksud.
Dalam membuat deskripsi tanaman,
misalnya tanaman padi perlu dicantumkan data kuantitatif seperti panjang (mm
atau cm), lebar (mm atau cm), diameter (mm atau cm), berat (gram atau kg),
kandungan vitamin, protein, dsb. Untuk varietas yang diunggulkan ketahanannya
terhadap hama dan penyakit atau cekaman lingkungan harus ada uji
laboratorium/lapangan mengenai hal ini. Data penunjang yang perlu dilaporkan adalah
hasil uji rasa secara organoleptik dan data agroklimat tempat uji
adaptasi/observasi dilakukan.
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui sifat-sifat dari
varietas yang akan dilepas sebagai varietas unggul baru
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian di bidang pemuliaan tanaman dikatakan
berhasil, apabila diperoleh produk akhir, yaitu adanya pelepasan varietas
unggul baru. Sejak tahun 1971 Pemerintah telah mengambil kebijaksanaan mengenai
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah perbenihan yakni dengan dibentuknya
Badan Benih Nasional atau BBN yang berada dalam lingkup Departemen Pertanian
dan bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam susunan organisasi BBN
ini antara lain dibentuk Tim Penilai dan Pelepas Varietas. Dalam kaitan ini
pada tahun 1992 diberlakukan Undang Undang Nomor 12/1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman di mana pengaturan pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 (Sucipto, 1993).
Deskripsi varietas merupakan suatu panduan untuk menyajikan sejarah asal-usul
sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama serta
anjuran tanam Sifat-sifat morfologis yang dideskripsikan sebagian besar
merupakan sifat yang diatur secara kuantitatif sehingga penampilannya dapat
menimbulkan variasi fisik. Variasi fisik terjadi pada semua varietas terutama
jika ditanam pada lokasi dan musim tanam yang berbeda. (Soemedi, 1982).
Di sini antara lain ditegaskan bahwa dalam
pelepasan varietas diperlukan berbagai kebutuhan kelembagaan, syarat-syarat dan
prosedur pelepasan varietas. Dalam tulisan ini akan disampaikan kepada para
pemulia suatu kajian tentang prosedur dan syarat-syarat dan prosedur pelepasan
varietas. Dalam tulisan ini akan disampaikan kepada para pemulia suatu kajian
tentang prosedur dan syarat-syarat pelepasan varietas untuk dapat dipenuhi pada
waktu pengajuan usulan dan pembahasan oleh Tim Penilai dan Pelepas Varietas,
sehingga apa yang menjadi tujuan dapat berjalan lancer (Sucipto, 1993).
Tanaman
padi termasuk golongan tanaman setahun/semusim. Bentuk batangnya bulat dan
berongga, daunnya memanjang seperti pita yang terdiri pada ruas-ruas batang dan
mempunyai sebuah malai yang terdapat pada ujung batang (Liptan,2000).
Untuk
mepertahankan kemurnian perlu dipelajari sifat-saifat morfolgis tanaman tersebut
seperti tipe tumbuh, warna hipokotil, warna bunga, warna bulu, umur berbunga,
dan sifat kuantitatif. Identifikasi varietas unggul adalah suatu teknik untuk
menentukan kebenaran suatu varietas unggul seperti yang dimaksudkan (Liptan
,2000).
Penggunaan varietas unggul untuk meningkatkan produksi tanaman usaha adalah
yang paling mudah diserap petani dewasa ini. Penggunaan varietas unggul harus
disertai dengan tersedianya benih bermutu tinggi yang dinilai secara genetis
melalui sifat morfologi yang tampak. Untuk itu deskripsi variasi yang berisi
sifat-sifat morfologis dapat membantu untuk menilai kemurnian benih. Oleh
karena itu sangat diperlukan adanya pemahaman yang baik mengenai sifat
morfologi yang disajikan dalam deskripsi tanaman. (BPPP, 1988).
BAB
III
BAHAN DAN METODE
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
Tanaman padi/cabai/
kedelai yang akan dideskripsikan.
3.2 Cara
Kerja
Tanaman Padi
1. Paspor Data
a. Untuk deskripsi padi hasil penelitian harus mencantumkan asal
persilangan dan nama pemulia
b. Untuk deskripsi padi dari hasil pemuliaan harus dicantumkan asal usul
varietas dan nama penemu/pemilik
2. Data Tanaman
Data tanaman disusun berdasarkan atas anatomi dan morfologi tanaman padi.
a. Golongan :cere ,berbulu
b. Umur tanaman : genjah ,sedang,dalam.
c. Bentuk tanaman : tegak, berserak.
d. Tinggi tanaman : cm
e. Anakan produktif : banyak,sedang,dalam
f. Daun :
·
Warna kaki daun
: hijau,ungu, dsb
·
Warna daun :
hijau,hijau tua dsb
·
Warna telinga
daun : ungu,tidak berwarna , dsb
·
Muka daun :
halus,kasar, dsb
·
Posisi daun :
tegak ,miring,terkulai.
·
Daun bendera :
tegak, miring, terkulai dsb.
g. Batang :
·
Warna batang :
hijau,ungu, dsb.
·
Kerebahan :
tahan, sedang, kurang.
h. Malai :
·
Tipe malai :
terbuka, intermediate, kelompok.
·
Leher malai :
tertutup ,terbuka.
·
Kerontokan :
tahan ,sedang, kurang.
i.
Gabah :
·
Bentuk gabah :
ramping,gemuk dsb
·
Warna gabah :
kuning bersih, kuning jerami, dsb.
3. Data Produksi
a. Rata-rata hasil per Ha : ton
b. Bobot 1.000
gabah : gram
c. Rasa /tekstur nasi : pulen, pera , dsb
d. Kadar amilose : %
4. Data Tambahan :
a. Ketahanan terhadap hama : peka,toleran,tahan.
b. Ketahanan terhadap penyakit : peka,toleran,
tahan.
c. Daya adaptasi : terbatas , luas.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1
Deskripsi Varietas Padi Ciherang
NO
|
Uraian
|
Deskripsi
|
1
|
Golongan
|
Cere
|
2
|
Umur tanaman
|
116-125 hari
|
3
|
Bentuk tanaman
|
Tegak
|
4
|
Tinggi tanaman
|
107-115 cm
|
5
|
Anakan produktif
|
14-17 batang
|
6
|
Warna kaki daun
|
Hijau
|
7
|
Warna daun
|
Hijau
|
8
|
Warna telinga daun
|
Putih
|
9
|
Muka daun
|
Kasar pada sebelah bawah
|
10
|
Posisi daun
|
Tegak
|
11
|
Daun bendera
|
Tegak
|
12
|
Warna batang
|
Hijau
|
13
|
Kerebahan
|
Sedang
|
14
|
Tipe malai
|
intermediate
|
15
|
Leher malai
|
tertutup
|
16
|
Kerontokan
|
Tahan
|
17
|
Bentuk gabah
|
Panjang ramping
|
18
|
Warna gabah
|
Kuning bersih
|
19
|
Rata-rata hasil per ha
|
6 ton/ha
|
20
|
Bobot 1000 per gram
|
27-28g
|
21
|
Rasa/tekstur nasi
|
Pulen
|
22
|
Kadar amilose
|
23%
|
23
|
Ketahanan hama
|
Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3
|
24
|
Ketahanan penyakit
|
Tahan terhdap bakteri hawar daun strain III dan IV
|
25
|
Daya adaptasi
|
Ditanam pada musim hujan dan kering dengan
ketinggian dibawah 500 mdpl
|
NO
|
Uraian
|
Deskripsi
|
1
|
Golongan
|
Cere
|
2
|
Umur tanaman
|
118 hari
|
3
|
Bentuk tanaman
|
Tegak
|
4
|
Tinggi tanaman
|
110 cm
|
5
|
Anakan produktif
|
15-20 batang
|
6
|
Warna kaki daun
|
Hijau
|
7
|
Warna daun
|
Hijau
|
8
|
Warna telinga daun
|
Tidak berwarna
|
9
|
Muka daun
|
Kasar dibagian bawah
|
10
|
Posisi daun
|
Tegak
|
11
|
Daun bendera
|
Tegak
|
12
|
Warna batang
|
Hijau
|
13
|
Kerebahan
|
Tahan
|
14
|
Tipe malai
|
intermediate
|
15
|
Leher malai
|
tertutup
|
16
|
Kerontokan
|
Tahan
|
17
|
Bentuk gabah
|
Ramping
|
18
|
Warna gabah
|
Kuning bersih
|
19
|
Rata-rata hasil per ha
|
6 ton/ha
|
20
|
Bobot 1000 per gram
|
23,9 g
|
21
|
Rasa/tekstur nasi
|
Pulen
|
22
|
Kadar amilose
|
23%
|
23
|
Ketahanan hama
|
Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3
|
24
|
Ketahanan penyakit
|
Tahan terhdap bakteri hawar daun strain III dan IV
|
25
|
Daya adaptasi
|
Ditanam pada musim hujan dan kering dengan
ketinggian dibawah 500 mdpl
|
4.1.2 Deskripsi
Varietas Padi Cisantana
4.2 Pembahasan
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilaksanakan , deskripsi varietas merupakan suatu panduan untuk menyajikan sejarah asal-usul sifat-sifat morfologi,
reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama serta anjuran tanam Sifat-sifat
morfologis.
Deskripsi varietas padi yang diamati meliputi golongan, umur
tanaman,bentuk tanaman,tinggi tanaman,anakan produktif,warna kaki daun, warna
daun, warna telinga daun, muka daun, posisi daun, daun bendera, warna batang,
kerebahan, tipe malai, leher malai, kerontokan, bentuk gabah, warna gabah,
rata-rata hasil per ha,bobot 1000 per gram, tekstur nasi, kadar amilose,
ketahanan hama, ketahanan penyakit, daya adaptasi dan nama pemulia atau
pengusul.
Pada
jenis padi cisantana, pada uraian golongan termasuk kedalam cere atau berbulu,
kemudian umur tanaman termasuk kedalam sedang (125 hari) lalu bentuk tanaman
termasuk kedalam tegak, lalu tinggi tanaman 115 cm. Kemudian anakan produktif
15 – 20 batang (banyak) lalu warna kaki daun hijau, warna daunnya hijau, dan
warna telinga daunya putih. Kemudian
muka daunya kasar dibagian sebelah bawah, posisi daun tegak dan daun
bendera tegak, warna batang hijau, kerebahanya sedang, selanjutnya tipe malai
yaitu intermediate, leher malai tertutup,kerontokan tahan, bentuk gabahnya
panjang ramping, kemudian warna gabah kuning bersih,untuk rata-rata hasil per
ha mencapai 6 ton. Kemudian berat 1.000 per gram sebesar 28-29 gram. Tekstur
nasi pullen kemudian kandungan amilose sebanyka 23%. Pada ketahanan hama,
varietas padi ciherangn tahan terhadap hama terhadap hama wereng biotipe 2 dan
3. Untuk ketahanan penyakit, varietas ciherang tahan terhadap penyakit bakteri
hawar daun strain III dan IV. Dan daya adaptasinya yaitu tahan ditanam pada
kondisi musim hujan dan kering dengan ketinggian dibawah 500 mdpl.
Pada
jenis padi ciherang, pada uraian golongan termasuk kedalam cere atau berbulu,
kemudian umur tanaman termasuk kedalam sedang (118 hari) lalu bentuk tanaman
termasuk kedalam tegak, lalu tinggi tanaman 110 cm. Kemudian anakan produktif
14 – 17 batang (banyak) lalu warna kaki daun hijau, warna daunnya hijau, dan
telinga daun tidak berwarna. Kemudian
muka daunya kasar dibagian sebelah bawah, posisi daun tegak dan daun
bendera tegak, warna batang hijau, kerebahanya tahan, selanjutnya tipe malai
yaitu intermediate, leher malai tertutup ,kerontokan tahan, bentuk gabahnya ramping,
kemudian warna gabah kuning bersih,untuk rata-rata hasil per ha mencapai 6 ton.
Kemudian berat 1.000 per gram sebesar 23,9 gram. Tekstur nasi pullen kemudian
kandungan amilose sebanyak 23%. Pada ketahanan hama, varietas padi ciherangn
tahan terhadap hama terhadap hama wereng biotipe 2 dan 3. Untuk ketahanan
penyakit, varietas ciherang tahan terhadap penyakit bakteri hawar daun strain
III dan IV. Dan daya adaptasinya yaitu tahan ditanam pada kondisi musim hujan
dan kering dengan ketinggian dibawah 500 mdpl dan tahan ditanam pada daerah
sawah kurang subur.
BAB
V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Deskripsi varietas merupakan suatu paduan untuk
mengetahui karakteristik varietas yang akan digunakan yang meliputi ciri
morfologis varietas, ketahanan hama/penyakit, serta hasil yang didapatkan dari
varietas yang digunakan nantinya. Deskripsi varietas diperlukan juga pada saat
pelepasan varietas untuk mendapatkan sertifikasi.
2.
Untuk varietas padi ciherang dan cisantana hampir
memiliki kesamaan karakteristik diantara keduanya hanya saja ada sedikit
perbedaan deskripsi antara lain umur tanaman, kerebahan, anakan produktif,
warna telinga daun, dan bobot 1000 per gram. Pentingnya mengetahui desrkripsi
dari setiap varietas yang digunakan ialah untuk
meningkatkan produksi tanaman. Penggunaan varietas unggul harus disertai dengan
tersedianya benih bermutu tinggi yang dinilai secara genetis melalui sifat
morfologi yang tampak. Untuk itu deskripsi variasi yang berisi sifat-sifat
morfologis dapat membantu untuk menilai kemurnian benih.
DAFTAR
PUSTAKA
Balai Penelitian
Pengembangan Pertanian. 1985. Kedelai. BPPTP: Bogor
Lembar Informasi
Pertanian (Liptan) IP2TP Mataram. 2000. Kedelai Varietas
Unggul Baru. Instalasi
Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram. Mataram.
Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram. Mataram.
Soemedi. 1982.
Pedoman Bercocok Tanam Padi. UNSOED ; Purwokerto
Sucipto. 1993. Pemuliaan Tanaman. Semarang:IKIP Semarang
Press
izin copas min
BalasHapuspercuma kd kawa di copas jua
Hapus