LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN
TANAMAN
ACARA
III DAN IV
TEKNIK
PERSILANGAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DAN TANAMAN MENYERBUK SILANG
Disusun
oleh :
Nama : Nico
Dwi Ardiyansah
NPM :
E1J013079
Shift : A1 . Senin (08:00-10:00)
Dosen :
Dr.Ir.Catur Herison,M.Sc
Coass : 1.
Niko Dwitama
2. Nora Okta
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemuliaan
tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau menyeleksi dari suatu
populasi untuk mendapatkan genotipe tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul
yang selanjutnya akan dikembangkan dan diperbanyak sebagai benih atau bibit
unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut seringkali tidak dapat
langsung diterapkan, karena sifat-sifat keunggulan yang dimaksud tidak
seluruhnya terdapat pada satu genotipe saja, melainkan terpisah pada genotipe
yang lainnya. Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan
rekombinasi gen. Secara teknis,
persilangan dilakukan dengan cara memindahklan tepung sari kekepala putik pada
tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri
(self polination crop) maupun pada tanaman yang menmyerbuk silang (cross
polination crop). Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pemulia
tanaman mengenai tehnik persilangan itu sendiri maupun pada pengetahuan akan
bunga. Persilangan memiliki beberapa tujuan, yaitu: (1) Menggabungkan semua
sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas keragaman genetik; (3)
Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan).
Salah
satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian
adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat
timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena
campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih
atau menyeleksi dari suatu populasi untuk mendapatkan genotip tanaman yang
memiliki sifat-sifat unggul, yang selanjutnya dikembangkan dan diperbanyak
sebagai bibit unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut sering kali
tidak dapat langsung diterapkan. Sifat keunggulan tidak seluruhnya terdapat
pada satu genotip saja, melainkan terpisah genotip lainnya. Misalnya satu
genotip mempunyai daya hasil tinggi, tetapi rentan terhadap penyakit, genotipe
lainnya memiliki sifat sebaliknya. Jika seleksi diterapkan secara langsung,
maka kedua sifat unggul tersebut akan selalu terpisah pada genotip yang
berbeda. Untuk mendapatkan genotip baru yang memiliki kedua sifat unggul
tersebut, perlu dilakukan penggabungan melalui rekombinasi gen.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Melakukan
persilangan pada tanaman menyerbuk sendiri dan tanaman menyerbuk silang.
2. Menghitung
Persentase keberhasilan/
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung
termasuk tanaman berumah satu, dimana bunga jantan dan bunga betina terpisah
tetapi terdapat pada satu tanaman. Malai merupakan rangkaian bunga jantan yang
terletak pada ujung batang. Malai bercabang-cabang, pada tiap cabang terdapat
deretan spikelet yang masing-masing terdiri dari sepasang bunga jantan. Tiap
bunga jantan mempunyai 3 kepala sari ( anther ), masing-masing menghasilkan
tepung sari sampai 12 juta butir. Tepung sari sangat lembut dan ringan sehingga
mudah tersebar oleh angin. Penyebaran tepung sari biasanya sejauh 6-15 m tetapi
dapat mencapai 800 m. Tongkol muda yang biasanya tumbuh pada ruas batang ke-6
sampai ke-8 dari pangkal, merupakan rangkaian bunga betina. Pada janggung muda
tersusun pasangan-pasangan bunga betina, tetapi hanya bunga disebelah atas dari
masing-masing pasangan yang terus hidup. Rambut jagung adalah putik yang
ujungnya bercabang dan penuh dengan bulu halus. Bulu halus jumlahnya semakin
berkurang mendekati pangkal (Rukmana,
1997).
Daun
jagung tumbuh melekat pada buku-buku batang, struktur daun terdiri atas tiga
bagian yaitu kelopak daun, lidah daun(ligula) dan helaian mdaun. Mbagian
permukaan daun berbulu, dan terdiri dari sel-sel bulifor. Jumlah helaian daun
bervariasi antar 8-48 helaian. Bunga jantan matang terlebih dahulu 1-2 hari
dari pada bunga betian. Buah jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun
pembungkus. B iji jagung mempunyai bentuk , warna dan kandungan endosperm yang
bervariasi tergantung jenisnya. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama
yaitu kulit biji (seedcoat), endosperm, dan embrio (Hasym,2007).
Bunga
tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam
satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik).
Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum
mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat
kecil (Hanif, 2012).
Tujuan persilangan buatan ialah untuk mendapat kacang panjang yang unggul,
yang ditandai dengan umur yang genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama,
warna menarik (sesuai selera paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai
dengan criteria yang diinginkan. Untuk mendapatkan kacang panjang yang
diinginkan tersebut, maka pemilihan induk baik jantan maupun betina sangatlah
penting. Misalnya saja yang digunakan sebagai induk betina kacang panjang
dengan produksi tinggi, genjah, polong panjang, namun tidak tahan lama.
Sedangkan yang digunakan sebagai induk betina adalah kacang panjang dengan umur
lama, keras, polong pendek. Jika kedua induk mempunyai perbedaan umur berbunga
yang berbeda maka pengaturan penanaman perlu dilakukan sehingga tanaman kacang
panjang yang akan disilangkan mempunyai masa berbunga yang sama (Syukur, 2009).
BAB
III
BAHAN DAN METODE
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
Alat : Pinset, gunting, kaca pembesar, kertas
label plastik untuk label persilangan, Benang, spidol permanen, kantong kertas
40 x 50 cm untuk menutupi bunga Jantan
jagung, kantong kertas minyak 10 x 20 cm untuk menutupi bunga betina, Klip dan
staples.
Bahan : Benih kacang panjang, jagung, pupuk NPK,
pestisida
3.2 Cara
Kerja
Tanaman Menyerbuk Sendiri (Kacang Panjang)
Pelaksanaan Tanam
·
Membuka Lahan dengan ukuran 2 x 3 meter
·
Mencangkul petakan untuk penanaman
·
Mencampurkan Pupuk Kandang
·
Mertakan petakan
·
Menanam bibit dan menaburkan furadan.
·
Memelihara tanaman hingga siap dilakukan persilangan atau sampai tanaman
berbunga.
Pelaksanaan Persilangan
·
Setelah tanaman sudah mulai
berbunga, penyilangan dapat dilakukan setiap hari pada pukul 06.30 – 07.30
·
Memilih bunga yang
diperkirakan mekar esok harinya dengan ciri-ciri kuncup bunga membengkak dan
corolla mulai kelihatan muncul sedikit pada kelopaknya. Kelopak bunga dibuang
dengan pinset. Kemudian buang bunga mahkota dengan cara menarik perlahan –
lahan mahkota (sepal). Sampai kelima sepal habis.
·
Membuang seluruh stamen dengan
menggunakan pinset sehingga hanya tertinggal kepala putik.
·
Memilih bunga yang mekar
sebagai sumber serbuk sari (pejantan), lalu buka mahkotanya dan ambil anter
yang sudah siap untuk diserbukkan kekepala putik atau stigma.
·
Melakukan pemindahan serbuk
sari kekepala putik.
·
Setelah menyilangkan diberi
label yang neggantung pada tangkai atau cabang bunga tersebut dengan menulis
tetua yang disilangkan (betina dan jantan), tanggal persilangan, nama penyilang
(pemulia).
·
Apabila kira-kira satu minggu
bunga yang disilangkan masih segar dan
hijau berarti hibridisasi berhasil.
Tanaman Menyerbuk Silang
(Jagung)
Pelaksanaan Tanam
·
Membuka Lahan dengan ukuran 2 x 3 meter
·
Mencangkul petakan untuk penanaman
·
Mencampurkan Pupuk Kandang
·
Mertakan petakan
·
Menanam bibit dan menaburkan furadan.
·
Memelihara tanaman hingga siap dilakukan persilangan atau sampai tanaman
berbunga.
Pelaksanaan Persilangan Jagung
·
Setelah bunga jantan (malai)
keluar, tutup malai dengan pembungkus secara rapat untuk menampung serbuk sari.
·
Setelah bunga betina keluar,
potong rambut sehingga rata kemudian tutup dengan plastic.
·
Memilih bunga betina (tongkol)
yang akan diserbuki sebelum rambut pada ujung tongkol keluar, dibungkus dengan
kantong kertas yang sudah disiapkan.
·
Memilih tanaman yang akan
dipakai sebagai pejantan (sumber serbuk sari) dengan tanda-tanda bunga jantan
sudah mekar, kemudian bungkus bunga jantan tersebut sampai rapatdengan kantong
kertas, jangan sampai serbuk sari jatuh beterbangan.
·
Setelah satu atau dua hari
bunga jantan tersebut telah siap untuk disilangkan. Untuk memastikan
dipeolehnya tepung sari yang cukup, maka tepuklah bunga jantan yang terbungkus
tersebut.
·
Apabila bunga betina yang
dipilih telah siap diserbuki, yaitu pada tongkol yang telah keluar rambut
diujungnya, maka persilangan telah siap dilaksanakan.
·
Persilangan dilakukan dengan
cara memindahkanbunga jantan (serbuk sari) ke bunga betina(putik) dengan
meletakkan serbuk sari pada rambut tongkol.
·
Menutup kembali tongkol yang
telah disebuki. Tulis dan gantungkan label persilangan pada tongkol tersebut.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1
Teknik Persilangan tanaman menyerbuk sendiri (kacang panjang).
NO
|
Tetua
persilangan
|
Jumlah
bunga yang disilangkan
|
persentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
A2XA2
A2XB3
A3XB2
A3XA2
A1XB2
B1XA2
B4 X A1
A4 X B5
|
1
1
1
2
1
1
1
2
|
0%
0%
0%
90%
0%
0%
0%
0%
|
4.2.1
Teknik persilangan tanaman menyerbuk silang (jagung).
NO
|
Tetua
persilangan
|
Jumlah
bunga yang disilangkan
|
Jumlah
persilangan yang membentuk polong
|
Persentase
keberhasilan
|
Jumlah
polong perbiji
|
1
|
A4
X B4
|
1
|
1
|
100%
|
-
|
2
|
A3
X B3
|
1
|
0
|
0
|
-
|
4.2 Pembahasan
Persilangan
merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekombinasi gen. Secara teknis,
persilangan dilakukan dengan cara memindahklan tepung sari kekepala putik pada
tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri
(self polination crop) maupun pada tanaman yang menmyerbuk silang (cross
polination crop).
Tahapan Persilangan Tanaman
1. Pemilihan bunga sebagai
induk betina
Satu hal yang harus diketahui
bersama adalah tanaman kedelai merupakan tanaman menyerbuk sendiri sehigga
tanpa penyerbukan bantuan, secara alami bunga akan terserbuki. saabunga yang
dipilih pada adalah bunga yag masih kuncup sehingga dapat diyakini putik bunga
belum terserbuki.
2. Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan
membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga yang akan diemaskulasi
dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai serta organ
tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan.
3. Emaskulasi
Emaskulasi adalah kegiatan membuang
alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina, sebelum bunga mekar atau
sebelum terjadi penyerbukan sendiri. Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman
berumah satu yang hermaprodit dan fertil.
4. Isolasi
Isolasi dilakukan agar bunga yang
telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh serbuk sari asing. Dengan demikian
baik bunga jantan maupun betina harus dikerudungi dengan kantung. Kantung bisa
terbuat dari kertas tahan air, kain, plastik, selotipe dan lain-lain. Ukuran
kantung disesuaikan dengan ukuran bunga tanaman yang bersangkutan.
5. Pengumpulan Serbuk Sari
Pengumpulan serbuk sari dari pohon
tetua jantan dapat dimulai beberapa jam sebelum kuncup-kuncup bunga itu mekar.
Bila letak pohon tetua betina jauh dari pohon tetua jantan, maka pengangkutan
kuncup-kuncup bunga dari tetua jantan ke tetua betina akan memakan waktu yang
lama. Agar kuncup bunga itu tidak lekas layu dan tahan lama dalam keadaan
segar, hendaknya kuncup bunga itu dipetik dan diangkut pada pagi hari sebelum
matahari terbit atau pada sore hari setelah matahari terbenam.
6. Penyerbukan
Penyerbukan buatan dilakukan antara
tanaman yang berbeda genetiknya. Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan polen
(serbuk sari) yang viabel atau anter dari tanaman tetua jantan yang sehat,
kemudian menyerbukannya ke stigma tetua betina yang telah dilakukan emaskulasi.
Cara melakukan penyerbukan :
a. Menggunakan
kuas, pinset, tusuk gigi yang steril, yaitu dengan mencelupkan alat-alat
tersebut ke alkohol pekat, biarkan kering kemudian celupkan ke polen dan
oleskan ke stigma.
b. Mengguncangkan
bunga jantan di atas bunga betina, sehingga polen jantan jatuh ke stigma bunga
tetua betina yang telah diemaskulasi. Cara ini biasanya digunakan untuk
persilangan padi dan jagung.
7. Pelabelan
Ukuran dan bentuk label
berbeda-beda. Pada dasarnya label terbuat dari kertas keras tahan air, atau
plastik. Pada label antara lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor yang
berhubungan dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) waktu penyerbukan, (4)
Nama tetua jantan dan betina, (5) Kode pemulia/penyilang.
4.2.1 Persilangan Kacang Panjang
(menyerbuk sendiri)
pada
persilangan kacang panjang, didapatkan 10 pasang tetua yang disilangkan, dan
terdapat 2 pasang tetua yang menghasilkan 2 kacang panjang yang berukuran besar
dan kulit mengkeriput. Sedangkan 8 pasang tetua lainya menghasilkan kacang
panjang yang normal. Sehingga persentase keberhasilan yang didapat adalah 20%.
4.2.2
persilangan jagung (menyerbuk silang)
Pada tanaman jagung
keberhasilan persilangan keseluruhan didapatkan sebesar 50 % dari 2 kali
persilangan yang dilakukan. Yaitu pada tanaman jagung A4 yang disilangkan
dengan Jagung B4 dan tetua jagung A3 yang disilangkan dengan B3 .Hasil
persilangan jagung terlihat jumlah biji yang dihasilkan tidak rata atau tongkol
yang bernas sedikit, hal ini menunjukkan serbuk sari pejantannya sedikit yang
berhasil membuahi putik.
BAB
V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Ada beberapa hal yang perlu kami
simpulkan disini antara lain:
1.
Setiap tumbuhan memiliki tehnik persilangan yang tidak sama kemudian
teknik persilangan menyerbuk sendiri dilakukan pada tanaman yang dapat
melakukan penyerbukan dalam satu bunga. teknik persilangan menyerbuk sendiri
dilakukan pada tanaman yang dapat melakukan penyerbukan pada bunga lain. Banyak
hal yang mempengaruhi pada tanaman menyerbuk sendiri antara lain kondisi
lingkungan, stuktur bunga, jenis varietas dan ketelitian si pemulia. Pada tanaman
kacang panjang yang dilakukan persilangan, dari 10 pasang tetua yang
disilangkan , terdapat 2 tetua yang menghasilkan kacang panjang berukuran besar
dibanding dengan yang lain dan kulit mengeriput. Sedangkan 8 tanaman lain hanya
menghasilkan kacang panjang seperti biasa.sehingga persentase keberhasilan sebesar
50%.
2. pada tanaman yang menyerbuk
silang, ada beberapa faktor yang juga berpengaruh pada persilangannya, antara
lain pengaruh organisme hidup, iklim dan keterampilan pemulia. Persilangan pada
tanaman menyerbuk silang lebih mudah dilakukan dari tanaman yang menyerbuk
sendiri. Tingkat keberhasilan pada tanaman yang menyerbuk silang ternyata lebih
besar dari tanaman yang menyerbuk sendiri.
Pada tanaman jagung yang disilangkan sebanyak 2 pasang tetua, terdapat 1
pasang tetua yang yang menghasilkan tongkol dengan biji tidak rata dan 1 pasang
tetua tidak menghasilkan biji.
DAFTAR
PUSTAKA
Hanif,2012.Teknik persilangan buatan pada kacang panjang. http://hanif0105.blogspot.com
(diakses pada tanggal 07 mei 2015)
(diakses pada tanggal 07 mei 2015)
Hasyim, H., 2007. Diktat
Pengantar Pemuliaan Tanaman. USU Press, Medan
Rukmana, H. R. 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Jakarta
Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R.
Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian Genetika dan
Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura
Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura
LAMPIRAN
Hasil Persilangan (berhasil)
|
Hasil Persilangan
(gagal)
|
Hasil Persilangan (gagal)
|
Hasil Persilangan (gagal)
|
Hasil Persilangan (gagal)
|
Hasil Persilangan (gagal)
|
Hasil persilangan (gagal)
|
Hasil Persilangan (gagal)
|
Hasil
persilangan (berhasil)
|
Hasil Persilangan (gagal)
|
Jagung
Bunga
betina yang akan diserbuki
|
Bunga
jantan yang akan diambil serbuk sari
|
Bunga
betina yang sedang diserbuki.
|
bunga betina yang sudah diserbuki
|
Bunga betina yang akan diserbuki
|
Bunga jantan yang akan diambil
serbuk sari
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar