LAPORAN
PRAKTIKUM IRIGASI DAN DRAINASE
MENGUKUR
KUALITAS AIR IRIGASI
Disusun
Oleh :
Nama :
Nico Dwi Ardiyansah
NPM :
E1J013079
Shift
: C1 Rabu Pukul 10:00 Wib
Dosen
: Sigit Sudjatmiko Ph.D
Coass
: 1. Debby Yuliani
2.
Putri Mian H.
LABORATORIUM
AGRONOMI
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas
air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu dengan demikian, kualitas air akan berbeda
dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh: kualitas air untuk
keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Air
yang jernih bukan berarti air yang baik bagi ikan, karena jernih bukan
satu-satunya sarat air berkualitas bagi ikan. Sering dijumpai ikan hidup dan
berkembang dengan “subur” justru pada air yang bagi manusia menimbulkan kesan
jorok. Ikan hidup dalam lingkungan air dan melakukan interaksi aktif antara
keduanya.
Ikan-air
boleh dikatakan sebagai suatu sistem terbuka dimana terjadi pertukaran materi
(dan energi), seperti oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), garam-garaman, dan
bahan buangan. pertukaran materi ini terjadi pada antar muka (Interface).
Ikan-air pada bahan berupa membran semipermeabel yang terdapat pada ikan.
Kehadiran bahan-bahan tertentu dalam jumlah tertentu akan mengganggu mekanisme
kerja dari membran tersebut, sehingga ikan pada akhirnya akan terganggu dan
bisa megakibatkan kematian.
Kualitas
air adalah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk
penggunaan tertentu, misalnya: air minum, perikanan, pengairan/irigasi,
industri, rekreasi dan sebagainya. Peduli kualitas air adalah mengetahui
kondisi air untuk menjamin keamanan dan kelestarian dalam penggunaannya.
Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air
tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau
uji kenampakan (bau dan warna) (ICRF,2010).Ekosistem air yang terdapat di darat
(inland water) secara umum di bagi atas 2 yaitu perairan lentik (lentik water),
atau juga disebut sebagai perairan tenang, misalnya danau, rawa, waduk, situ,
telaga dan sebagainya dan perairan lontik (lontic water), disebut juga sebagai
perairan berarus deras, misalnya sungai, kali, kanal, parit dan sebagainya.
Perbedaaan utama antara perairan lontik dan lentik adalah dalam kecepatan arus
air.
Kriteria air yang bagus digunakan dalam
sektor pertanian, antara lain air tersebut tidak memiliki konsentrasi garam
yang tinggi karena dengan tingginya tingkat konsentrasi garam maka akan
meningkatkan tekanan osmotic yang berpengaruh dalam penghambatan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mengukur dan
membandingkan kualitas air irigasi dari berbagai tempat di bengkulu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan bahan
yang sangat penting bagi kehidupan. Fungsi air tidak pernah dapat digantikan
oleh senyawa lain. Air juga merupakan salah satu komponen utama dalam bahan dan
produk pangan. Air memiliki manfaat yang sangat banyak yang berguna bagi mahluk
hidup di bumi, sehingga air mempunyai peranan yang penting dalam melangsungkan
kehidupan. Rumus kimia air dalam lingkungan laboratorium adalah H2O.
Tetapi kenyataannya di alam, rumus tersebut menjadi H2O + X, dimana
X berbentuk karakteristika bilogik (bersifat hidup) ataupun berbentuk
karakteristika non biologi (bersifat mati). Pengotor yang ada dalam air yang
akan diolah sebelum digunakan dalam industri dapat bermacam – macam diantaranya
adalah kekruhan (turbidity) (Endrah 2010).
Sedimen dan unsur hara yang diperlukan
tanaman dapat terangkut melalui angin (wind erosion), air (water
erosion), pengolahan tanah (tillage erosion), dan perpindahan masa
tanah (mass movement) yang dapat menimbulkan masalah lingkungan dan
pertanian, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut. Beberapa hasil
penelitian terdahulu melaporkan bahwa banyaknya unsur hara yang terangkut dari
lahan pertanian dipengaruhi oleh iklim, tanah, topografi lahan, tipe penggunaan
lahan, dan cara pengelolaan lahan dan tanaman. Pada penanaman padi sawah (wetland
rice cultivation), air diberikan mulai dari fase penjenuhan tanah (land
soaking) sampai dengan akhir fase pertumbuhan generatif (Sukristiyonubowo
2008).
Kualitas air ditentukan oleh kandungan sedimen tersuspensi dan bahan
kimia yang terlarut di dalam air tersebut. Sedimen dan unsur hara yang
diperlukan tanaman dapat terangkut melalui angin (wind erosion), air (water
erosion), pengolahan tanah (tillage erosion), dan perpindahan masa
tanah (mass movement) yang dapat menimbulkan masalah lingkungan dan
pertanian, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut. Banyaknya konsentrasi
endapan (sedimen) kandungan sedimen dalam air irigasi akan mempengaruhi
tekstur, permeabilitas serta kesuburan tanah, mempengaruhi daya tampung saluran
sehingga meningkatkan biaya untuk pemeliharaan saluran (Efendi,2003)
Banyaknya unsur-unsur kimia serta mikroba
dapat menjadi tolok ukur tingginya pH dilingkungan tersebut. Unsur kimia dan
mikroba dapat mempengaruhi kesesuaiannya untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman maupun sifat kimiawi tanah. Tingginya angka sedimentasi akan
mempengaruhi zat-zat yang terkandung dalam air tersebut. Hal tersebut juga akan
mempengaruhi tingkat kekeruhan air tersebut semakin keruh berarti tingkat
sedimentasi juga akan semakin tinggi (Zulkarnaen,2005).
BAB III
BAHAN DAN METODE
BAHAN DAN METODE
3.1. Bahan dan Alat :
1. Water sample
2. pH stick
3. conductivity meter
4. termometer
5. ember kapasitas 10 liter
6. botol 1,5 liter
7. pengaduk
8. oven
9. cawan alumunium
10. timbangan analitik
3.2. Prosedur Kerja
1. diambil sampel air pada saluran primer,sekunder,
dan saluran drainase. Pada saluran primer diambil sampel air di 3 titik yaitu
pada bagian tengah dan 2 pada bagian tepi saluran ,masing-masing tepi kanan dan
tepi kiri.
2.
Diambil
contoh air dimasing-masing titik dengan menggunakan water sampler. Dicatat
ketinggian air disaluran dan menurunkan water sampler sampai ½ ketinggian air. Khusus untuk saluran
drainase ,pengambilan sampel air menggunakan gayung karena dangkal.
3.
Saat
mengambil sampel air dilakukan pengukuran pH dengan pH stick dan pengukuran
suhu (sebaiknya dilakukan dilapan,namun dalam praktikum ini dilakukan di
laboratorium).
4.
Dikomposit
air-air yang diambil dari ketiga titik kedalam ember dan setelah itu mengaduk
kemudian dimasukan kedalam botol berkapasitas 1,5 liter.
5.
Membawa
ke laboratorium untuk dianalisis diantaranya. :
1. Diuji bau
dan warna sampel air
2. Diukur kadar garam dengan cara mengukur daya
hantar listrik sampel air.
3. Diukur sedimen
atau kekeruhan sampel air dengan cara :
i.
Diaduk
air selama 5 menit.
ii.
Ditimbang
berat cawan alumunium sebelum digunakan (a)
iii.
Air yang
telah homogen kemudian diambil kurang lebih 100 ml dimasukan kedalam cawan
alumunium kemudian dioven pada suhu 105o sampai mengering.
iv.
Ditimbang
berat keseluruhan setelah dioven.
v.
Dihitung
berat sedimen (a-b) gram. Dihitung konsentrasi dengan persamaan : konsentrasi
(gram/l) = berat sedimen (gr) / volume
air.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
4.1.1 Tabel pengamatan kualitas air depan lab TIP
SUMBER AIR
|
TEMPERATUR
|
DHL
|
pH
|
||
Conductivity
meter
|
termometer
|
Conductivity
meter I
|
Conductivity
meter II
|
||
Air depan lab
TIP
|
29oc
|
30oc
|
132,7
mS
|
86,4
mS
|
5,82
|
Air Ac
|
28,4oc
|
28,5oc
|
64,5
mS
|
41,4
mS
|
6
|
Air sungai
hitam
|
29,4oc
|
30oc
|
250
mS
|
172,3
mS
|
6
|
Air danau
dendam
|
29,2oc
|
30oc
|
55
mS
|
55,2
mS
|
6
|
Air irgasi
kemumu
|
28,9oc
|
29oc
|
99,84
mS
|
65,2
mS
|
6
|
Berat kertas saring :
3,651 g
Sumber air
|
Berat kertas
basah(g)
|
Berat kertas
kering(g)
|
Air depan lab
tip
|
8,499
|
3,3
|
Air irigasi
kemumu
|
8
|
3,4
|
Air Ac
|
8,320
|
3,4
|
Air sungai
hitam
|
8,449
|
3,4
|
Air danau
dendam
|
8,858
|
3,3
|
Konsentrasi air depan lab tip
=
berat sedimen(g)
volume air(ml)
=
5,1 g
20
= 0,255 g/l
Konsentrasi air sungai itam
=
berat sedimen(g)
volume air(ml)
=
5,0 g
20
=0,25
g/l
Konsentrasi air ac
=
berat sedimen(g)
volume air(ml)
=
4,9 g
20
=
0,245 g/l
Konsentrasi air irigasi
kemumu
=
berat sedimen(g)
volume air(ml)
=
4,6 g
20
=
0,23 g/l
Konsentrasi air danau dendam
=
berat sedimen(g)
volume air(ml)
=
5,5 g
20
= 0,275 g/l
|
Berat
sedimen air depan lab tip
Berat
sedimen = a-b
= 8,4 g – 3,3
= 5,1 g
Berat
sedimen air sungai hitam
Berat
sedimen = a-b
= 8,4 g – 3,4 g
= 5,0 g
Berat
sedimen air ac
Berat
sedimen = a-b
= 8,3 g – 3,4 g
= 4,9 g
Berat
sedimen air irigasi kemumu
Berat
sedimen = a-b
= 8 g – 3,4 g
= 4,6
Berat
sedimen air danau dendam
Berat
sedimen = a-b
= 8,8 g – 3,3
= 5,5 g
4.2
Pembahasan
Berdasarakan
hasil pengamatan yang telah dilaksanakan bahwa kualitas air ditentukan oleh kandungan sedimen tersuspensi dan bahan
kimia yang terlarut di dalam air tersebut. Sedimen dan unsur hara yang
diperlukan tanaman dapat terangkut melalui angin (wind erosion), air (water
erosion), pengolahan tanah (tillage erosion), dan perpindahan masa
tanah (mass movement) yang dapat menimbulkan masalah lingkungan dan
pertanian, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut..
Sampel
air yang diamati berasal dari 5 sumber yaitu air Ac,air sungai hitam,air danau
dendam,air Irigasi Kemumu, serta air depan laboratorium TIP. Dari kelima sumber air tersebut diukurlah
Daya Hantar Listrik, pH, serta Suhunya menggunakan conductivity meter dan
termometer. Dari hasil pengukuran yang dilakukan didapatlah suhu rata-rata dari
kelima sumber air tersebut dengan menggunakan conductivity meter sebesar 29oc.
Kemudian dilakukan pengukuran suhu manual menggunakan termometer dan didapatlah
rata-rata sebesar 29,5oc .
Pada
pengukuran Daya Hantar Listrik , dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali. Pada
pengukuran DHL air depan lab TIP didapatkan rata-rata DHL sebesar 109,55 mS.
Kemudian pada pengukuran DHL air ac didapatlah rata-rata sebesar 52,95 mS.
Selanjutnya pengukuran DHL air sungai hitam didapatlah rata-rata sebesar 211,15 mS. Lalu untuk pengukuran air
danau dendam didapatlah DHL rata-rata sebesar 55,1 mS. Dan pengukuran DHL air
irigasi kemumu didapatlah 82,52 mS.
Pada
pengukuran pH setiap sumber air dilakukan dengan menggunakan conductivity
meter, setelah dilaksanakan pengukuran
pH didapatlah nilai pH air depan lab TIP yaitu 5,82. Kemudian keempat 4 sumber
air lain yaitu air ac,air danau dendam,air irigasi kemumu, air sungai hitam
mendapatkan nilai pH sebesar 6. Selanjutnya dilakukan pengukuran berat kertas
kering yang telah dioven, kemudian didapatkan berat kertas kering air depan lab
TIP dan air danau dendam sebesar 3,3 g. Kemudian ketiga sumber air lainya yaitu
air ac,air irigasi kemumu,dan air sungai hitam memiliki berat kertas kering
sebesar 3,4 g.
Dari
pengukuran berat kertas basah dan kering didapatlah nilai-nilai yang digunakan
untuk menghitung berat sedimen, kemudian pada pengukuran berat sedimen air
depan lab TIP didapatlah nilai sebesar 5,1 g kemudian untuk keempat sumber air
lainya yang meliputi air sungai hitam,air ac, air irigasi kemumu,dan air danau
dendam didapatlah berturut-turut sebesar 5,0 g, 4,9g , 4,6 g, dan 5,5g.
Kemudian dari nilai tersebut dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi.
Setelah dilakukan perhitungan didapatlah nilai konsentrasi dari kelima sumber
air yaitu, air depan lab TIP, air sungai hitam, air ac, air irigasi kemumu, dan
air danau dendam secara berturut-turut sebesar 0,255 g/l, 0,25 g/l , 0,245 g/l
, 0,23 g/l dan 0,275 g/l.
BAB
V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Kualitas air irigasi pada setiap tempat
memiliki kualitas yang berbeda-berbeda tergantung oleh kandungan sedimen tersuspensi dan bahan kimia yang terlarut di
dalam air tersebut. Sedimen dan unsur hara yang diperlukan tanaman dapat
terangkut melalui angin air , pengolahan tanah,dan perpindahan masa tanah.
2.
Dari kelima sumber air yaitu meliputi air
depan Lab TIP, air sungai hitam,air ac,air irigasi Kemumu, dan air danau dendam
memiliki rata-rata berat sedimen sebesar 5,02 gram. Kemudian untuk konsentrasi
yang dari kelima sumber air rata-rata sebesar 0,251 g/liter.
DAFTAR
PUSTAKA
Effendi, H 2003. Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.
Kanisius. Yogyakarta. Wardhana W A 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi.
Yogyakarta.
Kanisius. Yogyakarta. Wardhana W A 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi.
Yogyakarta.
Sukristiyonubowo 2008. Mobilitas Sedimen dan Hara pada Sistem Sawah
Berteras dengan Irigasi
Tradisional. Jurnal Tanah dan Iklim. 2(8): 39-54
Tradisional. Jurnal Tanah dan Iklim. 2(8): 39-54
Zulkarnaen 2005. Kajian Kualitas Air Sungai Kuantan Ditinjau dari Parameter Fisika,
Kimia dan
Biologi di Kota Kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi Riau. Tesis.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Biologi di Kota Kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi Riau. Tesis.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
terima kasih banyak,bahannya sangat membantu
BalasHapus