Blogger Widgets
Powered By Blogger

Minggu, 16 April 2017

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI SUHU UDARA DAN SUHU TANAH


   LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
  SUHU UDARA DAN SUHU TANAH
  
 OLEH  :

 

NAMA       : NICO DWI ARDIYANSAH

NPM           : E1J013079

SHIFT        : SABTU (10:00-12:00 WIB)
                             CO-ASS     : 1. M.HARIS SUPRAYOGI
                                                  2. BAJORA J.              



LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSTAS BENGKULU
2015



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi dan menerima panas. Suhu sering juga disebut sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Suhu juga dinyatakan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu benda. Suhu menunjukkan sangkar cuaca yang dipergunakan untuk pengamatan suhu. Suhu dapat diukur menggunakan termometer.
Dalam biosfer suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energy radiasi surya dan hasil pengaruh energy ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempay ia di tentukan oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia di tentukan oleh sudut inklinasi surya
            Suhu tanah adalah hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut dengan intensitas panas dalam tanah.
Suhu udara merupakan keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis [sekitar Equator] dan semakin ke kutub maka suhu udara akan semakin dingin. Suhu tanah adalah hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut dengan intensitas panas dalam tanah.
Pengukuran suhu udara hanya memperoleh satu nilai yang menyatakan nilai rata-rata suhu atmosfer. Secara fisis suhu dapat didefinisikan sebagai tingkat gerakan molekul benda, makin cepat gerakan molekul, makin tinggi suhunya. Suhu dapat juga didefinisikan sebagai tingkat panas suatu benda. Panas bergerak dari sebuah benda yang mempunyai suhu tinggi kebenda dengan suhu rendah. Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan mengunakan termometer merupakan unsur cuaca yang sangat penting
Di bidang pertanian,suhu udara yang perlu diketahui adalah suhu udara pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada suhu yang diukur di ruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 s.d 2 meter.
1.2  Tujuan Praktikum
            Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengerti tentang sifat panas dari tanah dan mengerti tentang fluktuasi dan sebaran suhu menurut tempat dan waktu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suhu merupakan karakteristik yang dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat, sebaliknya suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Akan tetepi, hubungan antara panas (energi) dengan suhu bukan merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat peneriman panas dalam jumlah tertentu yang dipengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity) yang dimiliki oleh benda penerimaan tersebut (Lakitan, 1994).
Alat pengukur suhu secara umum disebut termometer. Alat-alat pengukur suhu tersebut harus terpasang pada tempet yang terlindung dari hujan, pengembunan, dan radiasi surya langsung. Satuan suhu umum dikenal ada empat macam yaitu: (1) Celcius, (2) Fahrenheit, (3) Reamur, (4) kelvin. (Handoko, 1994).
            Suhu dinyatakan sebagai derajat panas ataau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan, pangan, sandang, tambang dan tempat melaksanakan berbagai aktivitas. Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara -350 s.d 750 (derajat Celcius)”, akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki tanaman antara 26 s.d 400 (derajat Celcius). Pada suhu dibawah atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan sangan lambat. Secara langsung suhu mempengaruhi fotosintesis, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan enzim penyerapan air dan unsur hara. Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan tanaman (Hassan, 1970).
            Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktivitas manusia, menyebabkan pengamatan suhu yang dilakukan oleh BMKG memiliki kriteria, diantaranya: a.  Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum), b.  Suhu udara dibebrapa ketinggian atau lapisan atmosfer, c. Suhu tanah dibeberapa kedalaman tanah dan d. Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut (Kristanto, 2002)
Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menrima panas. Suhu diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer. Ada beberapa jenis termometer sesuai denga kegunaannya, ada tiga macam jenis termometer, yaitu termometer biasa, termometer maksimum, dan termometer minimum. Termometer biasa digunakan untuk mengukur suhu udara dan suhu tanah sesuai dengan turun naiknya cairan atauperubahan sensor logam yang dapat di baca. Termometer maksimum bekrrja berdasarkan prinsip pemuaian zat-zat seperti termometr biasa. Termometer minimum biasanya menggunakan alkohol (Kartasapoetra, 2005).
Suhu tanah dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak garis lintang utara dan selatan serta tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienin tanah, kemampuan dan kadar legas tanah (Benyamin, 1997).
Perubahan suhu tanah yang berhubungan dengan waktu dan kedalaman didaerah tropis tidak memberikan kesan bila dibandingkan dengan didaerah lintang tinggi. Perubahan suhu tanah sebagai respon terhadap perubahan sumber energi (biasanya radiasi surya, kadang-kdang panas advaeksi atau kondensasi) dan drajat perubahannya akan tergantung baik dari tipe dan keadaan tanah maupun jumlah energi yang diterima (Karim, 1985).
Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu musiman yang jelas terjadi, karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk semalam tanaman mungkin terjadi pada tengah hari (Sostrodarsono, 2006).

















BAB III
METODOLOGI

3.1  Alat dan Bahan
1.      Thermometer Tanah
2.      Pisau/Parang
3.      Kayu / ranting
4.      Alat tulis
5.      Alat ukur (mistar)

3.2  Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Pengukuran sesaat
Dilakukan pada hari jam praktikum di lapangan
Pengukuran kontinyu
Dilakukan selama satu minggu sampai waktu praktikum selanjutnya

3.3 Cara Kerja
1.    Menyiapkan Thermometer tanah
2.    Memilih tempat yang ingin diukur. maka pilih lahan yang bertanah gembur agar mudah menanamkan alat atau menggali tanah terlebih dahulu, memasukkan alat, kemudian menimbun bagian alat yang terbenam.
3.    Mengambil ranting / cabang pohon, lalu mengukur pada kedalaman yang berbeda, yaitu 5 cm, 10 cm, dan 15 cm
4.    Membuat lubang dengan kayu pada kedalaman 5 cm, lalu memasukkan thermometer tanah pada lubang yang telah dibuat tadi
5.    Menunggu beberapa saat hingga penunjuk suhu pada thermometer tanah benar-benar sudah konstan
6.    Apabila suhu sudah konstan, mengamati thermometer tanah dan mencatat suhu yang tertera pada thermometer
7.    Melakukan kembali langkah keempat hingga keenam, tapi kali ini suhu yang diukur pada kedalaman 10 cm dan 15 cm.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Suhu Udara
No
Ketinggian
( cm )
Lokasi

Berumput
Beraspal
Dibawah pohon
1
5 cm
310 C
310 C
290 C
2
50 cm
300 C
300 C
290 C
3
100 cm
300 C
290 C
290 C
4
200 cm
280 C
28,20 C
280 C

4.1.2  Suhu Tanah Tempat Terbuka
Kedalaman (cm)
Suhu (0C)
2 cm
310C
12 cm
300C
20 cm
280C

4.1.3 Suhu Tanah Di Bawah Pohon Rindang
Kedalaman (cm)
Suhu (0C)
2 cm
290C
12 cm
280C
20 cm
280C


4.2 Pembahasan
            Besarnya suhu udara dan suhu tanah dapat dilakukan atau diukur dengan menggunakan termometer dan termograf. Sebelum digunakan, terlebih dahulu thermometer dikalibrasikan merupakan kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensial nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan suatu alat ukur dengan alat ukur lain yang di anggap sebagai standar.
Suhu tanah mempengaruhi proses biologi seperti perkecambahan biji, pertumbuhan benih dan perkembangannya, perkembangan akar, maupun aktivitas mikrobia di dalam tanah. Suhu tanah sangat bervariasi, sejalan dengan perubahan proses pertukaran energi matahari, terutama melalui permukaan tanah. Fenomena ini berlaku di dalam penampang tanah melalui serangkaian proses yang kompleks. Parameter tanah yang mempengaruhi suhu antara lain kapasitas panas spesifik, penghantar panas, difusivitas panas, serta sumber dan keluaran panas internal pada waktu tertentu.
Pada pengukuran suhu tanah, dapat dilihat bahwa semakin dalam tanahnya, semakin rendah suhunya. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal antara lain awan, angin, hujan, sinar matahari dan vegetasi. Sedangkan yang termasuk faktor internal adalah keadaan struktur tanah, kerapatan tanah, kepadatan tanah dan sebagainya.
Percobaan yang dilakukan ditempat terbuka di kedalaman 2 cm memiliki suhu 310C, pada tanah kedalaman 12 cm suhunya 300C,dan pada kedalaman 20 cm suhunya sebesar 280C. Pada tanah dibawah pohon rindang pada kedalaman 2 cm memiliki suhu sebesar 290C,
tanah kedalaman 12 cm suhunya 280C dan pada tanah kedalaman 20 cm suhunya sebesar 280C. Perbedaan suhu tersebut dipengaruhi oleh faktor ekternal terutama vegetasi. Suhu tanah dibawah pohon rindang lebih rendah sebab cahaya matahari yang masuk ke tanah akan terhalang oleh pohon. Berbeda dengan suhu tanha ditempat terbuka lebih tinggi karena intensitas cahaya matahari yang masuk langsung terkena permukaan tanah.
Pengukuran suhu udara dilakukan di tiga tempat antara lain tempat yang berumput,beraspal dan dibawah pohon. Setelah dilakukan pengukuran, terdapat perbedaan suhu pada masing-masing tempat dan kedalaman tanah. Pada ketinggian 5 cm, suhu udara yang terdapat ditempat yang berumput,beraspal,dan dibawah pohon secara berturut-turut yaitu 310C, 290C,dan 290C. Pada ketinggian 50 cm, suhu udara yang terdapat ditempat yang berumput,beraspal,dan dibawah pohon secara berturut-turut yaitu 300C,300C,dan 290C. Pada ketinggian 100 cm, suhu udara yang terdapat ditempat yang berumput,beraspal,dan dibawah pohon secara berturut-turut yaitu 300C,290C,dan 290C.  Kemudian pengukuran yang terakhir yaitu pada ketinggian 200 cm, suhu udara yang terdapat ditempat yang berumput,beraspal,dan dibawah pohon secara berturut-turut yaitu 280C,28,20C,dan 280C.
Dari pengukuran yang telah dilakukan bahwa ketinggian dan lokasi berpengaruh terhadap suhu udara. Semakin tinggi tempat maka suhu akan semakin kecil , percobaan ini sesuai dengan prinsip adiabatik yang menegaskan bahwa setiap bertambahnya ketinggian maka suhu akan berkurang sebab udara. begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi..
BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Suhu tanah pada berbagai tempat dan kedalaman berbeda-beda tergantung dari faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang berpengaruh pada praktikum yaitu faktor vegetasi dan kedalaman. Suhu tanah yang lebih rendah yaitu terdapat dibawah pohon rindang sebab intensitas cahaya matahari yang masuk terhalang oleh pohon dan hanya sedikit cahaya yang dapat masuk mengenai tanah. Kedalaman juga berpengaruh terhadap suhu tanah, suhu yang paling tinggi terdapat pada kedalaman 2 cm dan yang paling rendah terdapat di kedalaman 20 cm sebab suhu yang terdapat ditanah menyebar secara konduksi sehingga semakin dalam tanah yang diukur maka akan semakin kecil suhu yang didapatkan.
2.      Suhu udara yang diukur pada berbagai lokasi memiliki perbedaan tergantung faktor vegetasi dan ketinggian. Vegetasi berperan sebagai penghalang masuknya intensitas cahaya matahari sehingga pada lokasi yang terdapat vegetasi memiliki suhu lebih rendah. Suhu yang paling tinggi terdapat pada pengukuran 5 cm diatas permukaan tanah. Ketinggian tempat juga berpengaruh suhu udara, semakin tinggi tempat maka suhu udara akan menurun.















DAFTAR PUSTAKA

Benyamin, L.1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada, Jakarta.
Handoko, 1994. Klimatologi Dasar. PT. Dunia Pustaka Jaya: Jakarta.
Hassan, U.M., 1970. Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. PT. Soeroengan, Jakarta.
Karim, 1985. Diktat Kuliah Dasar-dasar Klimatologi. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.
Kartasapoetra, A.G.2005.Pengaruh Cuaca Iklim terhadap Tanah dan Tanaman.Bumi Aksara.Jakarta.
Krisnanto, Kenkoso. 2002. Hidrologi untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita, Jakarta.
Lakitan B, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Lakitan B, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Krisnanto, Kenkoso. 2002. Hidrologi untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita, Jakarta.
Sostrodarsono, 2006. Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. PT. Soeroengan, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar