LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
SUHU
UDARA DAN SUHU TANAH
OLEH :
NAMA : NICO DWI ARDIYANSAH
NPM : E1J013079
SHIFT : SABTU (10:00-12:00 WIB)
CO-ASS : 1. M.HARIS
SUPRAYOGI
2. BAJORA J.
LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSTAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi dan
menerima panas. Suhu sering juga disebut sebagai energi kinetis rata-rata suatu
benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Suhu juga dinyatakan sebagai ukuran
energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu benda. Suhu menunjukkan
sangkar cuaca yang dipergunakan untuk pengamatan suhu. Suhu dapat diukur
menggunakan termometer.
Dalam biosfer
suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh
perbedaan benda dalam menerima energy radiasi surya dan hasil pengaruh energy
ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempay ia di tentukan oleh letak menurut
ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia di tentukan oleh sudut
inklinasi surya
Suhu tanah adalah
hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang
dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut dengan intensitas panas
dalam tanah.
Suhu udara
merupakan keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu
udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis [sekitar Equator] dan
semakin ke kutub maka suhu udara akan semakin dingin. Suhu tanah adalah hasil
dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan
aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut dengan intensitas panas dalam
tanah.
Pengukuran suhu udara hanya memperoleh satu nilai yang
menyatakan nilai rata-rata suhu atmosfer. Secara fisis suhu dapat didefinisikan
sebagai tingkat gerakan molekul benda, makin cepat gerakan molekul, makin
tinggi suhunya. Suhu dapat juga didefinisikan sebagai tingkat panas suatu
benda. Panas bergerak dari sebuah benda yang mempunyai suhu tinggi kebenda
dengan suhu rendah. Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang
diukur berdasarkan skala tertentu dengan mengunakan termometer merupakan unsur
cuaca yang sangat penting
Di bidang pertanian,suhu udara yang perlu diketahui
adalah suhu udara pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada suhu yang
diukur di ruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 s.d 2
meter.
1.2
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengerti tentang
sifat panas dari tanah dan mengerti tentang fluktuasi dan sebaran suhu menurut
tempat dan waktu
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Suhu merupakan karakteristik yang dimiliki oleh suatu
benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu
benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat, sebaliknya suhu benda tersebut
akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Akan tetepi, hubungan
antara panas (energi) dengan suhu bukan merupakan suatu konstanta, karena
besarnya peningkatan suhu akibat peneriman panas dalam jumlah tertentu yang
dipengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity) yang dimiliki oleh benda
penerimaan tersebut (Lakitan, 1994).
Alat pengukur suhu secara umum disebut termometer.
Alat-alat pengukur suhu tersebut harus terpasang pada tempet yang terlindung
dari hujan, pengembunan, dan radiasi surya langsung. Satuan suhu umum dikenal
ada empat macam yaitu: (1) Celcius, (2) Fahrenheit, (3) Reamur, (4) kelvin.
(Handoko, 1994).
Suhu dinyatakan
sebagai derajat panas ataau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu
dengan menggunakan termometer. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa
mendapatkan lahan, pangan, sandang, tambang dan tempat melaksanakan berbagai
aktivitas. Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara
-350 s.d 750 (derajat Celcius)”, akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki
tanaman antara 26 s.d 400 (derajat Celcius). Pada suhu dibawah atau diatas
kisaran tersebut, pertumbuhan sangan lambat. Secara langsung suhu mempengaruhi
fotosintesis, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan enzim penyerapan
air dan unsur hara. Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan tanaman
(Hassan, 1970).
Mengingat
pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktivitas manusia, menyebabkan
pengamatan suhu yang dilakukan oleh BMKG memiliki kriteria, diantaranya:
a. Suhu udara permukaan (suhu udara
aktual, rata-rata, maksimum dan minimum), b.
Suhu udara dibebrapa ketinggian atau lapisan atmosfer, c. Suhu tanah
dibeberapa kedalaman tanah dan d. Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut
(Kristanto, 2002)
Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menrima panas.
Suhu diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan
dalam derajat suhu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer.
Ada beberapa jenis termometer sesuai denga kegunaannya, ada tiga macam jenis
termometer, yaitu termometer biasa, termometer maksimum, dan termometer
minimum. Termometer biasa digunakan untuk mengukur suhu udara dan suhu tanah
sesuai dengan turun naiknya cairan atauperubahan sensor logam yang dapat di
baca. Termometer maksimum bekrrja berdasarkan prinsip pemuaian zat-zat seperti
termometr biasa. Termometer minimum biasanya menggunakan alkohol (Kartasapoetra, 2005).
Suhu tanah dapat diukur dengan menggunakan alat yang
dinamakan dengan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh
panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas dipengaruhi oleh kedudukan
permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak garis lintang utara dan
selatan serta tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan
suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienin tanah,
kemampuan dan kadar legas tanah (Benyamin, 1997).
Perubahan suhu tanah yang berhubungan dengan waktu dan
kedalaman didaerah tropis tidak memberikan kesan bila dibandingkan dengan
didaerah lintang tinggi. Perubahan suhu tanah sebagai respon terhadap perubahan
sumber energi (biasanya radiasi surya, kadang-kdang panas advaeksi atau
kondensasi) dan drajat perubahannya akan tergantung baik dari tipe dan keadaan
tanah maupun jumlah energi yang diterima (Karim, 1985).
Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada
perhitungan harian dan musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan
berkurang dengan bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu musiman yang
jelas terjadi, karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada
peralihan suhu diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk
semalam tanaman mungkin terjadi pada tengah hari (Sostrodarsono, 2006).
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
1.
Thermometer Tanah
2.
Pisau/Parang
3.
Kayu / ranting
4.
Alat tulis
5.
Alat ukur (mistar)
3.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Pengukuran sesaat
Dilakukan pada hari
jam praktikum di lapangan
Pengukuran kontinyu
Dilakukan selama satu
minggu sampai waktu praktikum selanjutnya
3.3 Cara Kerja
1.
Menyiapkan Thermometer tanah
2.
Memilih tempat yang ingin
diukur. maka pilih lahan yang bertanah gembur agar mudah menanamkan alat atau
menggali tanah terlebih dahulu, memasukkan alat, kemudian menimbun bagian alat
yang terbenam.
3.
Mengambil ranting / cabang
pohon, lalu mengukur pada kedalaman yang berbeda, yaitu 5 cm, 10 cm, dan 15 cm
4.
Membuat lubang dengan kayu pada
kedalaman 5 cm, lalu memasukkan thermometer tanah pada lubang yang telah dibuat
tadi
5.
Menunggu beberapa saat hingga
penunjuk suhu pada thermometer tanah benar-benar sudah konstan
6.
Apabila suhu sudah konstan,
mengamati thermometer tanah dan mencatat suhu yang tertera pada thermometer
7.
Melakukan kembali langkah
keempat hingga keenam, tapi kali ini suhu yang diukur pada kedalaman 10 cm dan
15 cm.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Suhu Udara
No
|
Ketinggian
( cm ) |
Lokasi
|
||
|
Berumput
|
Beraspal
|
Dibawah pohon
|
|
1
|
5 cm
|
310 C
|
310 C
|
290 C
|
2
|
50 cm
|
300 C
|
300 C
|
290 C
|
3
|
100 cm
|
300 C
|
290 C
|
290 C
|
4
|
200 cm
|
280 C
|
28,20 C
|
280 C
|
4.1.2 Suhu Tanah Tempat Terbuka
Kedalaman (cm)
|
Suhu (0C)
|
2 cm
|
310C
|
12 cm
|
300C
|
20 cm
|
280C
|
4.1.3
Suhu Tanah Di Bawah Pohon Rindang
Kedalaman (cm)
|
Suhu (0C)
|
2 cm
|
290C
|
12 cm
|
280C
|
20 cm
|
280C
|
4.2 Pembahasan
Besarnya suhu udara
dan suhu tanah dapat dilakukan atau diukur dengan menggunakan termometer dan
termograf. Sebelum digunakan, terlebih dahulu thermometer dikalibrasikan
merupakan kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensial nilai penunjukan alat
ukur dengan cara membandingkan suatu alat ukur dengan alat ukur lain yang di
anggap sebagai standar.
Suhu tanah
mempengaruhi proses biologi seperti perkecambahan biji, pertumbuhan benih dan
perkembangannya, perkembangan akar, maupun aktivitas mikrobia di dalam tanah. Suhu
tanah sangat bervariasi, sejalan dengan perubahan proses pertukaran energi
matahari, terutama melalui permukaan tanah. Fenomena ini berlaku di dalam
penampang tanah melalui serangkaian proses yang kompleks. Parameter tanah yang
mempengaruhi suhu antara lain kapasitas panas spesifik, penghantar panas,
difusivitas panas, serta sumber dan keluaran panas internal pada waktu
tertentu.
Pada pengukuran suhu tanah, dapat dilihat bahwa semakin
dalam tanahnya, semakin rendah suhunya. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal antara lain awan, angin, hujan, sinar matahari dan vegetasi. Sedangkan
yang termasuk faktor internal adalah keadaan struktur tanah, kerapatan tanah,
kepadatan tanah dan sebagainya.
Percobaan yang
dilakukan ditempat terbuka di kedalaman 2 cm memiliki suhu 310C, pada tanah kedalaman 12 cm suhunya 300C,dan pada kedalaman 20 cm suhunya sebesar 280C. Pada tanah dibawah pohon rindang pada kedalaman 2 cm memiliki suhu sebesar 290C,
tanah kedalaman 12 cm suhunya 280C dan pada tanah kedalaman 20 cm suhunya sebesar 280C. Perbedaan suhu tersebut
dipengaruhi oleh faktor ekternal terutama vegetasi. Suhu tanah dibawah pohon
rindang lebih rendah sebab cahaya matahari yang masuk ke tanah akan terhalang
oleh pohon. Berbeda dengan suhu tanha ditempat terbuka lebih tinggi karena
intensitas cahaya matahari yang masuk langsung terkena permukaan tanah.
Pengukuran suhu udara dilakukan di
tiga tempat antara lain tempat yang berumput,beraspal dan dibawah pohon.
Setelah dilakukan pengukuran, terdapat perbedaan suhu pada masing-masing tempat
dan kedalaman tanah. Pada ketinggian 5 cm, suhu udara yang terdapat ditempat
yang berumput,beraspal,dan dibawah pohon secara berturut-turut yaitu 310C,
290C,dan 290C. Pada ketinggian 50 cm, suhu udara yang
terdapat ditempat yang berumput,beraspal,dan dibawah pohon secara
berturut-turut yaitu 300C,300C,dan 290C. Pada
ketinggian 100 cm, suhu udara yang terdapat ditempat yang berumput,beraspal,dan
dibawah pohon secara berturut-turut yaitu 300C,290C,dan
290C. Kemudian pengukuran
yang terakhir yaitu pada ketinggian 200 cm, suhu udara yang terdapat ditempat
yang berumput,beraspal,dan dibawah pohon secara berturut-turut yaitu 280C,28,20C,dan
280C.
Dari pengukuran yang telah dilakukan
bahwa ketinggian dan lokasi berpengaruh terhadap suhu udara. Semakin tinggi
tempat maka suhu akan semakin kecil , percobaan ini sesuai dengan prinsip
adiabatik yang menegaskan bahwa setiap bertambahnya ketinggian maka suhu akan
berkurang sebab udara. begitu
juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan
semakin tinggi..
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan,
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Suhu tanah
pada berbagai tempat dan kedalaman berbeda-beda tergantung dari faktor yang
mempengaruhinya. Faktor yang berpengaruh pada praktikum yaitu faktor vegetasi
dan kedalaman. Suhu tanah yang lebih rendah yaitu terdapat dibawah pohon
rindang sebab intensitas cahaya matahari yang masuk terhalang oleh pohon dan
hanya sedikit cahaya yang dapat masuk mengenai tanah. Kedalaman juga berpengaruh
terhadap suhu tanah, suhu yang paling tinggi terdapat pada kedalaman 2 cm dan
yang paling rendah terdapat di kedalaman 20 cm sebab suhu yang terdapat ditanah
menyebar secara konduksi sehingga semakin dalam tanah yang diukur maka akan
semakin kecil suhu yang didapatkan.
2.
Suhu udara yang
diukur pada berbagai lokasi memiliki perbedaan tergantung faktor vegetasi dan
ketinggian. Vegetasi berperan sebagai penghalang masuknya intensitas cahaya
matahari sehingga pada lokasi yang terdapat vegetasi memiliki suhu lebih
rendah. Suhu yang paling tinggi terdapat pada pengukuran 5 cm diatas permukaan
tanah. Ketinggian tempat juga berpengaruh suhu udara, semakin tinggi tempat
maka suhu udara akan menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Benyamin, L.1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada, Jakarta.
Handoko, 1994.
Klimatologi Dasar. PT. Dunia Pustaka Jaya: Jakarta.
Hassan, U.M., 1970. Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. PT.
Soeroengan, Jakarta.
Karim, 1985. Diktat Kuliah Dasar-dasar Klimatologi. Universitas
Syiah Kuala: Banda Aceh.
Kartasapoetra, A.G.2005.Pengaruh Cuaca Iklim terhadap Tanah dan Tanaman.Bumi Aksara.Jakarta.
Krisnanto, Kenkoso. 2002. Hidrologi
untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita, Jakarta.
Lakitan B, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Lakitan B, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Lakitan B, 1994. Dasar-dasar
Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Krisnanto, Kenkoso. 2002. Hidrologi untuk Pertanian. PT.
Pradya Paramita, Jakarta.
Sostrodarsono, 2006. Dasar-Dasar Meteorologi
Pertanian. PT. Soeroengan, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar